Lagi, Ubur-ubur Serang Pengunjung Parangtritis
A
A
A
BANTUL - Serangan ubur-ubur di Pantai Parangtritis mulai mengganas. Meski hari Sabtu tidak ada kasus serangan ubur-ubur, sejak Minggu (3/8/2014) pagi ubur-ubur kembali menyengat wisatawan. Belasan orang terpaksa dilarikan ke Pos Kesehatan terdekat untuk mendapatkan perawatan.
Petugas SAR Parangtritis Efendi mengatakan, ubur-ubur sudah terlihat menyerang pengunjung pantai Parangtritis sejak hari Jumat (1/8/2014). Setidaknya, dua anak diserang ubur-ubur ketika mandi di Pantai Parangtritis. Namun, serangan ubur-ubur tersebut tak muncul kembali pada hari Sabtu (2/8/2014).
"Hari Jumat sudah mulai muncul ubur-ubur, namun skalanya baru kecil karena baru menyerang dua orang anak. Tetapi anak-anak sudah saya kondisikan," ujarnya.
Namun, SAR Parangtritis bersyukur karena selama musim libur Lebaran ini kasus serangan ubur-ubur sangat minim. Jauh lebih menurun dibanding dengan tahun lalu yang jumlahnya mencapai ratusan kasus. Sehingga saat libur Lebaran kali ini, petugas SAR hanya fokus melakukan pengamanan pengunjung dan tidak disibukkan dengan kasus serangan ubur-ubur.
Kepala Bidang Layanan Kesehatan (Yankes) Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, dr Bintarto mengungkapkan, serangan ubur-ubur memang kasus musiman yang selalu terjadi setiap tahun. Serangan ubur-ubur hanya terjadi saat musim-musim kemarau seperti sekarang ini. Hanya saja untuk tahun ini, kasus serangan ubur-ubur tidak seperti perkiraan sebelumnya. "Sebenarnya kami mengira serangan ubur-ubur sebanyak tahun lalu. Tetapi syukurlah, tidak begitu banyak."
Bahkan, karena berdasarkan pengalaman tahun lalu di mana serangan ubur-ubur sangat banyak, Dinas Kesehatan pun melakukan antisipasi, antara lain menambah posko kesehatan kawasan pantai dari satu buah menjadi empat buah.
Tahun lalu, lanjut Bintarto, Dinas Kesehatan hanya membuka posko kesehatan di Pantai Parangtritis. Namun tahun ini, mereka menambah lagi jumlahnya masing-masing di Pantai Depok, Gua Cemara dan Pantai Baru. "Pos ini awalnya kami dirikan untuk antisipasi serangan ubur-ubur. Tetapi justru banyak dimanfaatkan oleh wisatawan untuk konsultasi kesehatan," tambahnya.
Petugas SAR Parangtritis Efendi mengatakan, ubur-ubur sudah terlihat menyerang pengunjung pantai Parangtritis sejak hari Jumat (1/8/2014). Setidaknya, dua anak diserang ubur-ubur ketika mandi di Pantai Parangtritis. Namun, serangan ubur-ubur tersebut tak muncul kembali pada hari Sabtu (2/8/2014).
"Hari Jumat sudah mulai muncul ubur-ubur, namun skalanya baru kecil karena baru menyerang dua orang anak. Tetapi anak-anak sudah saya kondisikan," ujarnya.
Namun, SAR Parangtritis bersyukur karena selama musim libur Lebaran ini kasus serangan ubur-ubur sangat minim. Jauh lebih menurun dibanding dengan tahun lalu yang jumlahnya mencapai ratusan kasus. Sehingga saat libur Lebaran kali ini, petugas SAR hanya fokus melakukan pengamanan pengunjung dan tidak disibukkan dengan kasus serangan ubur-ubur.
Kepala Bidang Layanan Kesehatan (Yankes) Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, dr Bintarto mengungkapkan, serangan ubur-ubur memang kasus musiman yang selalu terjadi setiap tahun. Serangan ubur-ubur hanya terjadi saat musim-musim kemarau seperti sekarang ini. Hanya saja untuk tahun ini, kasus serangan ubur-ubur tidak seperti perkiraan sebelumnya. "Sebenarnya kami mengira serangan ubur-ubur sebanyak tahun lalu. Tetapi syukurlah, tidak begitu banyak."
Bahkan, karena berdasarkan pengalaman tahun lalu di mana serangan ubur-ubur sangat banyak, Dinas Kesehatan pun melakukan antisipasi, antara lain menambah posko kesehatan kawasan pantai dari satu buah menjadi empat buah.
Tahun lalu, lanjut Bintarto, Dinas Kesehatan hanya membuka posko kesehatan di Pantai Parangtritis. Namun tahun ini, mereka menambah lagi jumlahnya masing-masing di Pantai Depok, Gua Cemara dan Pantai Baru. "Pos ini awalnya kami dirikan untuk antisipasi serangan ubur-ubur. Tetapi justru banyak dimanfaatkan oleh wisatawan untuk konsultasi kesehatan," tambahnya.
(zik)