Polisi Diminta Usut Kematian Ketua DPRD Karawang
A
A
A
KARAWANG - Kematian Ketua DPRD Karawang, Tono Bahtiar, pada Minggu petang 27 Juli menyisakan misteri. Ada tiga versi beredar.
Pihak keluarga mengklaim, almarhum meninggal karena serangan jantung, sementara sejumlah elemen masyarakat beranggapan, kematian legislator nomor satu di DPRD Karawang itu, prosesnya tidak wajar. Polisi sendiri, mengaku masih melakukan penyelidikan.
"Polisi harus bisa mengungkap kasus ini. Dan ini merupakan kewajiban Kapolres Karawang untuk memberikan jawaban pasti kepada rakyat Karawang," ujar Ketua Jaringan Masyarakat Peduli Hukum (JMPH) Karawang, Yono Kurniawan.
Yono menilai ada kejanggalan dalam proses kematian Tono Bahtiar. Selain ditemukannya tali, posisi Tono saat ditemukan di ruang tengah rumahnya juga terlihat tidak wajar.
"Beliau (Tono Bahtiar) merupakan pejabat publik, yang juga sudah merupakan sosok milik semua warga Karawang. Saat ini, warga sangat memerlukan kejelasan. Jika memang ada sesuatu yang janggal, tolong segera dijawab dengan tindakan yang profesional," lanjut Yono.
Menurut Yono, dalam hal ini pihak kepolian harus kembali melakukan autopsi terhadap jenazah Tono Bahtiar. Meski dalam hal ini, pihak keluarga menolak dilakukan itu.
Sementara itu, Polres Karawang masih belum bisa memberikan keterangan resmi terkait kematian Tono Bahtiar.
"Kita masih melakukan penyelidikan," ujar Kapolres Karawang, AKBP Daddy Hartadi.
Sementara itu, beberapa saksi di rumah duka mengatakan, posisi Tono Bahtiar saat ditemukan, tidak wajar. Di lehernya terlingkar seutas tali, dengan posisi setengah tergantung di ruang tengah rumahnya.
"Sebelum ditemukan, kami mendapati rumah dalam keadaan gelap dan terkunci," ujar saksi, yang namanya enggan dipublikasikan.
Ketua DPRD Karawang, Tono Bahtiar, ditemukan meninggal dunia, Minggu 27 Juli petang. Kematian orang nomor satu di legislatif Karawang ini sontak mengagetkan semua kalangan di kabupaten tersebut.
Pasalnya, siang hari sebelum dikabarkan meninggal, almarhum sempat terlihat bugar dan melakukan aktivitas seperti biasa.
Bahkan, seorang saksi yang juga salah satu sopir pribadi Tono, yang di saat terakhir bersamanya, mengaku masih sempat mengantar Tono beraktivitas hingga yang bersangkutan pulang ke rumahnya di Dusun Kosambi RT 01/ 01, Desa Tambak Sumur Kecamtan Tirtajaya, Karawang.
"Sebelum meninggal itu saya mengantar pulang ke rumahnya sekitar jam 16.00 WIB. Saat itu rumah dalam keadaan sepi, karena anak dan isterinya berada di rumah orang tuanya," ujar saksi, yang namanya enggan dipublikasikan.
Pihak keluarga mengklaim, almarhum meninggal karena serangan jantung, sementara sejumlah elemen masyarakat beranggapan, kematian legislator nomor satu di DPRD Karawang itu, prosesnya tidak wajar. Polisi sendiri, mengaku masih melakukan penyelidikan.
"Polisi harus bisa mengungkap kasus ini. Dan ini merupakan kewajiban Kapolres Karawang untuk memberikan jawaban pasti kepada rakyat Karawang," ujar Ketua Jaringan Masyarakat Peduli Hukum (JMPH) Karawang, Yono Kurniawan.
Yono menilai ada kejanggalan dalam proses kematian Tono Bahtiar. Selain ditemukannya tali, posisi Tono saat ditemukan di ruang tengah rumahnya juga terlihat tidak wajar.
"Beliau (Tono Bahtiar) merupakan pejabat publik, yang juga sudah merupakan sosok milik semua warga Karawang. Saat ini, warga sangat memerlukan kejelasan. Jika memang ada sesuatu yang janggal, tolong segera dijawab dengan tindakan yang profesional," lanjut Yono.
Menurut Yono, dalam hal ini pihak kepolian harus kembali melakukan autopsi terhadap jenazah Tono Bahtiar. Meski dalam hal ini, pihak keluarga menolak dilakukan itu.
Sementara itu, Polres Karawang masih belum bisa memberikan keterangan resmi terkait kematian Tono Bahtiar.
"Kita masih melakukan penyelidikan," ujar Kapolres Karawang, AKBP Daddy Hartadi.
Sementara itu, beberapa saksi di rumah duka mengatakan, posisi Tono Bahtiar saat ditemukan, tidak wajar. Di lehernya terlingkar seutas tali, dengan posisi setengah tergantung di ruang tengah rumahnya.
"Sebelum ditemukan, kami mendapati rumah dalam keadaan gelap dan terkunci," ujar saksi, yang namanya enggan dipublikasikan.
Ketua DPRD Karawang, Tono Bahtiar, ditemukan meninggal dunia, Minggu 27 Juli petang. Kematian orang nomor satu di legislatif Karawang ini sontak mengagetkan semua kalangan di kabupaten tersebut.
Pasalnya, siang hari sebelum dikabarkan meninggal, almarhum sempat terlihat bugar dan melakukan aktivitas seperti biasa.
Bahkan, seorang saksi yang juga salah satu sopir pribadi Tono, yang di saat terakhir bersamanya, mengaku masih sempat mengantar Tono beraktivitas hingga yang bersangkutan pulang ke rumahnya di Dusun Kosambi RT 01/ 01, Desa Tambak Sumur Kecamtan Tirtajaya, Karawang.
"Sebelum meninggal itu saya mengantar pulang ke rumahnya sekitar jam 16.00 WIB. Saat itu rumah dalam keadaan sepi, karena anak dan isterinya berada di rumah orang tuanya," ujar saksi, yang namanya enggan dipublikasikan.
(sms)