Stok Darah di PMI Cianjur Menipis
A
A
A
CIANJUR - Persediaan darah di Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Kabupaten Cianjur selama Ramadan betul-betul menipis.
Penyebabnya karena sedikitnya masyarakat yang mendonorkan darah. Staf UTD PMI Kabupaten Cianjur Azwar mengaku, persediaan darah selama puasa sangat minim. Persediaan yang ada saat ini diprediksi hanya cukup untuk 1 atau 2 hari.
"Banyak masyarakat yang 'meliburkan' mendonorkan darahnya selama puasa. Makanya persediaan darah di PMI sangat minim," tuturnya.
Berdasarkan data di PMI Kabupaten Cianjur, saat ini darah yang tersedia yakni untuk golongan A sebanyak 29 labu, golongan B sebanyak 23 labu, golongan O sebanyak 34 labu, dan golongan AB sebanyak 13 labu.
Azwar mengaku, belum lama stok darah di PMI pernah kosong dalam beberapa hari.
"Jumlah stok darah yang ada saat ini tidak hanya dari pendonor rutin, tapi juga sudah dibantu dengan unit mobil keliling yang mendatangi langsung para pendonor," timpalnya.
Azwar tak memungkiri jika sampai saat ini PMI masih mengandalkan para pendonor sukarela yang datang langsung ke kantor PMI di Jalan Dr Muwardi (By Pass). Rata-rata per bulan bisa mencapai kisaran 200-300 orang.
"Tapi selama Ramadan jumlahnya menurun. Dari catatan kami jumlahnya sebanyak 100-150 orang.Padahal kebutuhan darah setiap bulannya sangat banyak," tukasnya.
Menurut Azwar, tahun lalu rata-rata kebutuhan darah di Kabupaten Cianjur mencapai sekitar 1.000 labu per bulan. Namun tahun ini meningkat menjadi 1.200 labu per bulan. "Tapi di sisi lain persediaan juga kurang," katanya.
Sampai saat ini kebutuhan darah banyak didominasi para penderita thalasaemia dan cuci darah. Pasalnya, mereka terus menerus membutuhkan darah.
"Per bulannya mereka (penderita thalasaemia dan cuci darah) membutuhkan 400-500 kantong. Belum lagi bagi pasien yang sedang operasi, penyakit dalam, ibu melahirkan, dan lainnya. Makanya wajar jika kebutuhan tahun ini meningkat dibandingkan tahun lalu," tandasnya.
Penyebabnya karena sedikitnya masyarakat yang mendonorkan darah. Staf UTD PMI Kabupaten Cianjur Azwar mengaku, persediaan darah selama puasa sangat minim. Persediaan yang ada saat ini diprediksi hanya cukup untuk 1 atau 2 hari.
"Banyak masyarakat yang 'meliburkan' mendonorkan darahnya selama puasa. Makanya persediaan darah di PMI sangat minim," tuturnya.
Berdasarkan data di PMI Kabupaten Cianjur, saat ini darah yang tersedia yakni untuk golongan A sebanyak 29 labu, golongan B sebanyak 23 labu, golongan O sebanyak 34 labu, dan golongan AB sebanyak 13 labu.
Azwar mengaku, belum lama stok darah di PMI pernah kosong dalam beberapa hari.
"Jumlah stok darah yang ada saat ini tidak hanya dari pendonor rutin, tapi juga sudah dibantu dengan unit mobil keliling yang mendatangi langsung para pendonor," timpalnya.
Azwar tak memungkiri jika sampai saat ini PMI masih mengandalkan para pendonor sukarela yang datang langsung ke kantor PMI di Jalan Dr Muwardi (By Pass). Rata-rata per bulan bisa mencapai kisaran 200-300 orang.
"Tapi selama Ramadan jumlahnya menurun. Dari catatan kami jumlahnya sebanyak 100-150 orang.Padahal kebutuhan darah setiap bulannya sangat banyak," tukasnya.
Menurut Azwar, tahun lalu rata-rata kebutuhan darah di Kabupaten Cianjur mencapai sekitar 1.000 labu per bulan. Namun tahun ini meningkat menjadi 1.200 labu per bulan. "Tapi di sisi lain persediaan juga kurang," katanya.
Sampai saat ini kebutuhan darah banyak didominasi para penderita thalasaemia dan cuci darah. Pasalnya, mereka terus menerus membutuhkan darah.
"Per bulannya mereka (penderita thalasaemia dan cuci darah) membutuhkan 400-500 kantong. Belum lagi bagi pasien yang sedang operasi, penyakit dalam, ibu melahirkan, dan lainnya. Makanya wajar jika kebutuhan tahun ini meningkat dibandingkan tahun lalu," tandasnya.
(sms)