Pilot Garuda Indonesia Tolak Lakukan Tes Urine
A
A
A
BATAM - Pilot dan co pilot maskapai penerbangan Garuda Indonesia tujuan Medan- Batam- Tanjung Karang, Lampung menolak untuk dites urine oleh jajaran Direktorat Reserse Narkoba Polda Kepri dan BNNP Kepri, Kamis Siang (24/7/2014) sesaat setelah transit di Bandara Hang Nadim. Alhasil, petugas hanya mencatat identitas dari kedua Pilot WNA tersebut.
Saat petugas memasuki pesawat jenis Bombardier CRJ1000 yang hendak melanjutkan penerbangan menuju Tanjung Karang, Lampung, pilot dan co pilot pesawat, George Nyamodi yang merupakan warga negara Kenya dan Eloy, warga negara Spanyol mempertanyakan surat perintah untuk melakukan tes urine dari Polda Kepri dan BNNP Kepri.
Setelah petugas memberikan penjelasan, kedua pilot dan co pilot tersebut tetap menolak dengan alasan alat-alat yang digunakan untuk melakukan tes urine tidak steril.
"Mereka mau tempat urinenya yang ada segelnya. Mereka curiga kita akan memasukkan sesuatu ke tempat urine ini," kata salah seorang petugas BNNP Kepri.
Tidak hanya pilot dan co pilot yang menolak melakukan tes urine, namun juga para awak kabin atau pramugari. "Tidak mau juga mereka. Alasannya puasa," kata petugas BNNP Kepri lainnya.
Setelah sempat berdebat beberapa saat, akhirnya seluruh awak pesawat Garuda Indonesia tersebut tidak menjalani tes urine. Kedua pilot dan co pilot yang berkewarganegaraan asing tersebut hanya diminta data nama dan asal negara. Hal ini juga akan dilaporkan ke Dirjen Perhubungan Udara Kementrian Perhubungan Udara.
Kabag Keuangan dan Umum Bandara Hang Nadim, Suwarso mengatakan, pihak bandara sudah memberitahukan terkait tes urine tersebut jauh-jauh hari atau minggu lalu tepatnya pada saat rapat koordinasi arus mudik.
Hanya saja, pihak bandara tidak memberitahukan waktu pastinya. "Kalau kita kasih tau waktu pastinya, namanya bukan sidak dong," katanya.
Saat petugas memasuki pesawat jenis Bombardier CRJ1000 yang hendak melanjutkan penerbangan menuju Tanjung Karang, Lampung, pilot dan co pilot pesawat, George Nyamodi yang merupakan warga negara Kenya dan Eloy, warga negara Spanyol mempertanyakan surat perintah untuk melakukan tes urine dari Polda Kepri dan BNNP Kepri.
Setelah petugas memberikan penjelasan, kedua pilot dan co pilot tersebut tetap menolak dengan alasan alat-alat yang digunakan untuk melakukan tes urine tidak steril.
"Mereka mau tempat urinenya yang ada segelnya. Mereka curiga kita akan memasukkan sesuatu ke tempat urine ini," kata salah seorang petugas BNNP Kepri.
Tidak hanya pilot dan co pilot yang menolak melakukan tes urine, namun juga para awak kabin atau pramugari. "Tidak mau juga mereka. Alasannya puasa," kata petugas BNNP Kepri lainnya.
Setelah sempat berdebat beberapa saat, akhirnya seluruh awak pesawat Garuda Indonesia tersebut tidak menjalani tes urine. Kedua pilot dan co pilot yang berkewarganegaraan asing tersebut hanya diminta data nama dan asal negara. Hal ini juga akan dilaporkan ke Dirjen Perhubungan Udara Kementrian Perhubungan Udara.
Kabag Keuangan dan Umum Bandara Hang Nadim, Suwarso mengatakan, pihak bandara sudah memberitahukan terkait tes urine tersebut jauh-jauh hari atau minggu lalu tepatnya pada saat rapat koordinasi arus mudik.
Hanya saja, pihak bandara tidak memberitahukan waktu pastinya. "Kalau kita kasih tau waktu pastinya, namanya bukan sidak dong," katanya.
(sms)