Mahasiswi Indonesia Jadi Korban Perampokan di Mesir
A
A
A
PADANG - Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno rencananya besok akan menjemput jenazah Gusti Rahma Yeni, mahasiswi Universitas Al Azhar, Kairo, Mesir, di Bandara Internasional Minangkabau.
Almarhuma Gusti Rahmah Yeni tercatat sebagai mahasiswi tingkat 3 Fakultas Syariah Islamiyah Universitas Al Azhar, Kairo, kampung halamannya dari Kota Padangpanjang.
“Besok itu jenazah mahasiswi akan datang dari Mesir, kalau ada izin dari DPRD Sumbar, saya akan menyambut kedatangannya, soalnya besok juga agenda rapat dengan DPRD Sumbar,” katanya usai merazia parsel, di kawasan Pondok, Kota Padang, Sumatera Barat, Senin (21/7/2014).
Irwan sangat prihatin kepada mahasiswi tersebut, termasuk kondisi Kairo yang sudah tidak aman lagi untuk mahasiswi Indonesia, sehingga jatuh korban perampokan di negera Piramida tersebut.
“Kita meminta kepada pemerintah Mesir untuk menangkap pelaku perampokan yang membuat warga kita menjadi korban,” katanya.
Selain itu, dia juga meminta kepada mahasiswa yang kuliah di Mesir agar tidak keluar malam, karena kondisi di daerah tersebut tidak aman dan mengancam nyawa. “Kita meminta tidak usah keluar malam, kalau tidak ada keperluan mendesak, lebih baik di rumah saja,” ujarnya.
Gusti Rahma Yeni meninggal pada 17 Juli 2014 malam, setelah melompat dari mobil akibat dirampok saat pulang berbuka bersama menuju asrama mereka. Korban bersama temannya Rizqana Mursyida, dirampok oleh lima orang.
Setelah mereka kena rampok, mobil yang mereka tumpangi tidak mau berhenti, akhirnya korban nekad melompat. Melihat kejadian itu, mobil angkot yang mereka tumpangi berhenti dan menurunkan temannya Rizqana.
Kondisi korban pada saat itu dalam keadaan kritis, meski bernapas tapi hidungnya mengeluarkan darah. Saat dibawa oleh ambulans ke rumah sakit terdekat korban sudah meninggal dunia.
Almarhuma Gusti Rahmah Yeni tercatat sebagai mahasiswi tingkat 3 Fakultas Syariah Islamiyah Universitas Al Azhar, Kairo, kampung halamannya dari Kota Padangpanjang.
“Besok itu jenazah mahasiswi akan datang dari Mesir, kalau ada izin dari DPRD Sumbar, saya akan menyambut kedatangannya, soalnya besok juga agenda rapat dengan DPRD Sumbar,” katanya usai merazia parsel, di kawasan Pondok, Kota Padang, Sumatera Barat, Senin (21/7/2014).
Irwan sangat prihatin kepada mahasiswi tersebut, termasuk kondisi Kairo yang sudah tidak aman lagi untuk mahasiswi Indonesia, sehingga jatuh korban perampokan di negera Piramida tersebut.
“Kita meminta kepada pemerintah Mesir untuk menangkap pelaku perampokan yang membuat warga kita menjadi korban,” katanya.
Selain itu, dia juga meminta kepada mahasiswa yang kuliah di Mesir agar tidak keluar malam, karena kondisi di daerah tersebut tidak aman dan mengancam nyawa. “Kita meminta tidak usah keluar malam, kalau tidak ada keperluan mendesak, lebih baik di rumah saja,” ujarnya.
Gusti Rahma Yeni meninggal pada 17 Juli 2014 malam, setelah melompat dari mobil akibat dirampok saat pulang berbuka bersama menuju asrama mereka. Korban bersama temannya Rizqana Mursyida, dirampok oleh lima orang.
Setelah mereka kena rampok, mobil yang mereka tumpangi tidak mau berhenti, akhirnya korban nekad melompat. Melihat kejadian itu, mobil angkot yang mereka tumpangi berhenti dan menurunkan temannya Rizqana.
Kondisi korban pada saat itu dalam keadaan kritis, meski bernapas tapi hidungnya mengeluarkan darah. Saat dibawa oleh ambulans ke rumah sakit terdekat korban sudah meninggal dunia.
(san)