Teriakan 'Hakan Sia!' Warnai Pelemparan Bom Molotov
A
A
A
BANDUNG - Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan terhadap kasus pelemparan bom molotov ke Kantor Trans Corp Biro Bandung di Jalan Lombok No 33, Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung, yang diduga dilakukan oleh dua orang tak dikenal pada Jumat (18/7/2014) dinihari sekira pukul 00.15 WIB.
Salah seorang saksi mata, Andi Ahmad Willy, yang juga tetangga di lokasi kejadian, mengungkapkan, ada gelagat aneh dari kedua orang yang diduga menjadi pelaku tersebut.
Menurutnya, sebelum meninggalkan lokasi salah seorang pelaku sempat berteriak dengan nada kesal.
"Sebelum meninggalkan lokasi, saya sempat mendengar salah seorang (pelaku) berteriak 'hakan sia' (makan ini)," tutur Andi saat memberikan keterangannya kepada penyidik Polrestabes Bandung.
Sementara itu, Kasatreskrim Polrestabes Bandung, AKBP Nugroho Arianto, mengaku masih melakukan penyelidikan terhadap kasus tersebut.
"Kita sudah lakukan olah TKP, oleh inafis. Kita juga akan langsung memeriksa empat orang saksi, yang diantaranya warga dan pegawai yang ada di dalam," jelasnya.
Disinggung soal motif. Nugroho belum bisa memastikannya. "Kita belum bisa pastikan. Kita lakukan olah TKP dan pemeriksaan saksi terlebih dahulu," tukasnya.
Salah seorang saksi mata, Andi Ahmad Willy, yang juga tetangga di lokasi kejadian, mengungkapkan, ada gelagat aneh dari kedua orang yang diduga menjadi pelaku tersebut.
Menurutnya, sebelum meninggalkan lokasi salah seorang pelaku sempat berteriak dengan nada kesal.
"Sebelum meninggalkan lokasi, saya sempat mendengar salah seorang (pelaku) berteriak 'hakan sia' (makan ini)," tutur Andi saat memberikan keterangannya kepada penyidik Polrestabes Bandung.
Sementara itu, Kasatreskrim Polrestabes Bandung, AKBP Nugroho Arianto, mengaku masih melakukan penyelidikan terhadap kasus tersebut.
"Kita sudah lakukan olah TKP, oleh inafis. Kita juga akan langsung memeriksa empat orang saksi, yang diantaranya warga dan pegawai yang ada di dalam," jelasnya.
Disinggung soal motif. Nugroho belum bisa memastikannya. "Kita belum bisa pastikan. Kita lakukan olah TKP dan pemeriksaan saksi terlebih dahulu," tukasnya.
(sms)