Gubernur Minta Kerusakan Lingkungan Harus Diperbaiki

Rabu, 16 Juli 2014 - 21:58 WIB
Gubernur Minta Kerusakan...
Gubernur Minta Kerusakan Lingkungan Harus Diperbaiki
A A A
RUPIT - Gubernur Sumatera Selatan H Alex Noerdin meminta kerusakan lingkungan yang ditimbulkan akibat meledak dan terbakarnya sumur minyak dan gas milik PT Seralaya Merangin II di Desa Belani segera diatasi. Karena telah menimbulkan kerugian yang cukup besar.

"Kejadian ini menyebabkan kerugian negara, Sebab gas C1 dan C2 Metan. Jika dipehitungkan dalam satu bulan baru bisa dipadamkan. Karena, keluar seperti ini setiap hari dalam jangka waktu 24 jam dan selama beberapa minggu pascakejadian tentunya sangat merugikan negara, " kata Alex saat meninjau lokasi PT Seralaya Merangin II di Kecamatan BTS Ulu Kabupaten Musi Rawas (Mura), Selasa 17 Juli 2014.

Alex meninjau lokasi tersebut bersama Pangdam ll/Sriwijaya Mayjen TNI Bambang Budi Waluyo.

Alex Noerdin mengatakan, kejadian ini berimbas pada produksi perusahaan yang terhambat menyebabkan kewajiban perusahaan terhadap negara juga terhambat.

Alex meminta, kejadian. Ini harus diinvestigasi penyebabnya. Apakah ada usnur kelalaian atau faktor alam. Para ahli dari Texas Amerika telah datang, tinggal menunggu peralatan yang telah dipesan.

"Saya hadir bersama Pangdam II/Sriwijaya untuk memastikan dan melihat sendiri dampak dari kejadian ini," Jelasnya.

Sementara itu, Pangdam ll/Sriwijaya Mayjen TNI Bambang Budi Waluyo mengatakan, siap membantu memperbaiki, dampak lingkungan yang terjadi.

Sedangkan Bupati Muratara, Akisropi Ayub menegaskan, empat poin yang dikatakan Gubernur Sumsel, Alex Noerdin menjadi perhatian penuh oleh perusahaan.

Terpisah, Kapolda Sumsel Irjen Pol Saud Usman Nasution menegaskan, Polda Sumsel segera menurunkan tim investigasi terkait meledak dan terbakarnya sumur minyak dan gas bumi (migas) PT SRMD beberapa hari yang lalu. Tim investigasi bergerak usai api bisa dipadamkan.

"Kebakaran itu padam dulu. Itu yang pertama. Lalu dilakukan evaluasi, diklarifikasi apa permasalahan yang terjadi. Siapa yang salah dan lalai. Bagaimana kondisinya. Itu dari tim teknis pengeboran perminyakan," tegas Saud Usman saat melakukan peninjauan proses rekapitulasi KPU Mura, Rabu (16/7/2014).

Perwira tinggi bintang dua menjelaskan, nanti dilihat tim dan ahli bisa memberikan klarifikasi kelalaian atau alam.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7098 seconds (0.1#10.140)