Puluhan Karyawan Perusahaan Pengalengan Rajungan Keracunan

Rabu, 16 Juli 2014 - 17:50 WIB
Puluhan Karyawan Perusahaan...
Puluhan Karyawan Perusahaan Pengalengan Rajungan Keracunan
A A A
PURWAKARTA - Puluhan karyawan PT Graha Makmur Cipta Pratama di Kabupaten Purwakarta, terpaksa harus dilarikan ke Rumah Sakit Siloam untuk mendapatkan prawatan intensif, tadi siang. Mereka diduga mengalami keracunan makanan setelah sehari sebelumnya menggelar buka puasa bersama.

Dari pantauan SINDO hingga pukul 15.00 WIB, jumlah korban keracunan yang masuk ruang unit gawat darurat (UGD) rumah sakit di Jalan Raya Bungur Sari, Kabupaten Purwakarta tersebut sudah ada sedikitnya 25 orang. Mereka rata-rata mengaku mengalami gejala mual-mual, diare, dan pusing.

Salah seorang korban keracunan Nanang Triana (32), mengaku sebelum kejadian pada Selasa (15/7) atau sehari sebelumnya, seluruh karyawan perusahaan pangalengan rajungan ini menggelar buka puasa bersama di perusahaan tempat mereka berkerja.

Sebelumnya tak terjadi sesuatu. Namun setelah pulang, tiba-tiba saja mereka mengalami gejala mual dan sakit perut. Kemudian menjelang pagi hari, perusahaan mendapat laporan belasan karyawannya dilarikan ke rumah sakit. Hingga menjelang siang jumlahnya terus bertambah.

"Kami belum tahu, apa ini disebabkan makanan yang disantap saat buka bersama atau bukan. Tapi kata dokter memang dari makanan. Saya juga mengalami gejala yang sama tapi tidak parah," ungkap Nanang yang juga Manajer Personalia dan Umum PT Graha Makmur Cipta Pratama ini di Rumah Sakit Siloam, Rabu (16/7/2014).

Dari sedikitnya 25 orang karyawan yang dilarikan ke rumah sakit, lanjut dia, sembilan di antaranya harus dirawat inap karena kondisinya cukup parah. "Makanan yang dimakan itu makanan biasa aja, jenis nasi katering, ada kue dan buah-buahan. Makan itu kami pesan dari luar. Bukan makan rajungan di perusahaan kami," jelas dia.

Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Bungursari AKP Januaryono mengungkapkan, sementara ini polisi belum bisa menyimpulkan apakah keracunan makanan tersebut disebabkan dari makanan saat buka puasa atau bukan. Pihaknya masih menyelidiki kasus keracunan tersebut.

"Selain meminta keterangan saksi-saksi, kami sudah mengambil sampel makanan yang disantap saat buka bersama oleh mereka. Makanan itu nanti akan diteliti di laboraturium. Jadi sementara ini kasus masih dalam penyelidikan," pungkas dia.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0703 seconds (0.1#10.140)