Terkena Mercon Bazoka, Tubuh Febriansah Terbakar

Senin, 14 Juli 2014 - 20:14 WIB
Terkena Mercon Bazoka, Tubuh Febriansah Terbakar
Terkena Mercon Bazoka, Tubuh Febriansah Terbakar
A A A
KARANGANYAR - Febriansah (12) dilarikan ke RSUD Kartini setelah terkena ledakan mercon bazoka rakitannya sendiri. Dia mengalami luka serius di wajah, leher dan dada.

Nahas dialami Febriansah, warga Dusun Kakum, Desa Genengan, Kecamatan Jumantono, Karanganyar. Bocah 12 tahun ini dilarikan ke RSUD Kartini setelah terkena ledakan mercon bazoka rakitannya sendiri. Korban mengalami luka serius di wajah, leher dan dada.

Kejadian itu sendiri sebenarnya berlangsung Jumat (11/7) lalu sekitar pukul 10.00 WIB. Kala itu, ia bersama dua rekannya Muis dan Fikri berniat membunyikan mercon bazoka usai dirakit di rumah.

Petasan terbuat dari kaleng-kaleng susu yang diplester dan disambungkan dengan botol air mineral sepanjang satu meter. Dimana bagian ujungnya disambungkan dengan corong botol air mineral. Di bagian tutup botol dipasangi alat pemicu korek elektrik yang fungsinya untuk memunculkan percikan api.

Bocah kelas VI SDN I Genangan tersebut menggunakan spirtus sebagai bahan ledakan.
Nahas bagi Febriansah ketika akan menyalakan petasan. Tiba-tiba bagian pemicu api meledak. Api menyambar wajah dan bajunya. Ia mengalami luka bakar di bagian wajah, leher sampai lengan kiri.

"Saya semprotkan spirtus lima kali ke dalam lubang meriam. Kemudian saat pemantiknya saya tekan, langsung meledak," kata Febriansyah di ruang Kantil RSUD Kartini, Karanganyar, Senin (14/7/2014).

Peristiwa itu di luar dugaannya. Sebab Febriansah telah berulang kali membuat mercon bazoka dan meledak seperti yang direncanakan. Suara mercon bazoka lebih keras dibanding mercon biasa.

Setelah kejadian, ia merasakan perih di bagian kulit yang terkelupas. Oleh orangtuanya, korban lalu dibawa ke rumah sakit guna mendapatkan penanganan medis. "Saat baru dibawa ke rumah sakit, masih luka bakar serius. Di bekas luka bakarnya mengeluarkan bau tak sedap," kata Fitria (30) ibu korban.

Setelah tiga hari menjalani perawatan, kondisi Febriansah semakin membaik. Hanya saja, luka bakar di bagian wajah, leher dan lengan kirinya masih membekas. Febriansah sendiri masih meminta ibunya mengipasi karena kulitnya terasa panas.

Fitri mengaku beberapa kali menasehati anaknya agar tidak bermain-main dengan petasan. Bahkan Yubair, ayahnya sering menegur keras karena dinilai berbahaya. Namun sayangnya, nasehat tidak dipedulikan sampai akhirnya kejadian.

Kabid Pelayanan Medik RSUD Kartini Karanganyar dr Ita Kusumastuti mengungkapkan, luka bakar yang diderita pasien mencapai 20% Namun kini kondisinya semakin membaik.

"Pasien sudah minta pulang, tapi belum kami bolehkan. Tunggu dulu kondisinya sampai
benar-benar membaik," ungkapnya.
(hyk)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0822 seconds (0.1#10.140)