Keluarga Korban Mutilasi Simpan Dendam ke Fikri
Keluarga Korban Mutilasi Simpan Dendam ke Fikri
A
A
A
DENPASAR - Keluarga Diana Sari, korban pembunuhan dan mutilasi, masih menyimpan dendam kepada Fikri dan keluarganya yang dinilai sangat kejam dan tidak berprikemanusiaan.
Diduga takut dengan ancaman itu, tidak ada satu keluarga Fikri pun yang mengucapkan belasungkawa dan datang ke rumah Diana Sari. "Kalau mereka ke sini, habis. Akan kami keroyok," ujar M Ghozali, paman korban, saat dihubungi via telepon, Kamis (10/7/2014).
Ditambahkan dia, keluarga besar Diana tidak akan pernah bisa memaafkan perbuatan sadis Fikri. Sebelum dia dijatuhkan hukuman mati oleh polisi, keluarga besar Diana akan terus menyimpan dendam.
"Dia (Fikri) harus dihukum mati, manusia mana yang tega membunuh kekasihnya sendiri. Dia ini bukan manusia, tapi predator. Dia harus dimusnahkan dari bumi pertiwi ini," ujarnya dengan nada tinggi.
Dia menjelaskan, Diana Sari datang ke Bali bukan karena keinginannya sendiri, tapi diajak oleh Fikri. Ghozali mengaku tidak kenal terhadap pelaku, bahkan dirinya hingga kini tidak ingin melihat pelaku yang membunuh keponakanya itu.
"Keponakan saya tidak salah apa-apa, dia bukan teroris, dia bukan penjahat, kenapa mesti dibunuh seperti hewan," tukasnya.
Diduga takut dengan ancaman itu, tidak ada satu keluarga Fikri pun yang mengucapkan belasungkawa dan datang ke rumah Diana Sari. "Kalau mereka ke sini, habis. Akan kami keroyok," ujar M Ghozali, paman korban, saat dihubungi via telepon, Kamis (10/7/2014).
Ditambahkan dia, keluarga besar Diana tidak akan pernah bisa memaafkan perbuatan sadis Fikri. Sebelum dia dijatuhkan hukuman mati oleh polisi, keluarga besar Diana akan terus menyimpan dendam.
"Dia (Fikri) harus dihukum mati, manusia mana yang tega membunuh kekasihnya sendiri. Dia ini bukan manusia, tapi predator. Dia harus dimusnahkan dari bumi pertiwi ini," ujarnya dengan nada tinggi.
Dia menjelaskan, Diana Sari datang ke Bali bukan karena keinginannya sendiri, tapi diajak oleh Fikri. Ghozali mengaku tidak kenal terhadap pelaku, bahkan dirinya hingga kini tidak ingin melihat pelaku yang membunuh keponakanya itu.
"Keponakan saya tidak salah apa-apa, dia bukan teroris, dia bukan penjahat, kenapa mesti dibunuh seperti hewan," tukasnya.
(san)
Explore More