Anak Korban Mutilasi Bali Sering Panggil Ibunya
A
A
A
DENPASAR - Nada Chila Ramadhani (3), anak dari korban pembunuhan dan mutilasi Diana Sari, hingga saat ini belum diberi tahu bahwa ibunya telah meninggal dunia.
"Kasihan juga kalau dikasih tahu dan dia juga belum mengerti. Sekarang ini Chila sering nangis dan manggil-manggil ibunya," terang M Ghozali, paman korban, saat dihubungi via telepon, Kamis (10/7/2014).
Saat ini, Chila diasuh oleh nenek dari pihak ayahnya. Pada 8 Februari 2014, Diana Sari secara resmi bercerai dengan suaminya dan hak asuh anaknya diberikan kepada pihak suami. Meski telah bercerai, pihak mantan suami tak pernah melarang Diana Sari menemui anaknya.
"Mantan suaminya Diana kemarin telepon, katanya Chila kalau tidur sekarang ini sering manggil-manggil ibunya. Kalau pagi juga begitu, Chila bilang mau bertemu dengan ibunya," ujarnya.
"Sebagai obat rasa kangen kakak terhadap Diana, mungkin Chila akan dibawa kemari. Paling tidak satu minggu sekali atau tiga hari sekali akan dibawa ke sini," tambah pria asal Dusun Batu Bangka, Desa Landah, Kecamatan Praya Timur, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat itu.
"Kasihan juga kalau dikasih tahu dan dia juga belum mengerti. Sekarang ini Chila sering nangis dan manggil-manggil ibunya," terang M Ghozali, paman korban, saat dihubungi via telepon, Kamis (10/7/2014).
Saat ini, Chila diasuh oleh nenek dari pihak ayahnya. Pada 8 Februari 2014, Diana Sari secara resmi bercerai dengan suaminya dan hak asuh anaknya diberikan kepada pihak suami. Meski telah bercerai, pihak mantan suami tak pernah melarang Diana Sari menemui anaknya.
"Mantan suaminya Diana kemarin telepon, katanya Chila kalau tidur sekarang ini sering manggil-manggil ibunya. Kalau pagi juga begitu, Chila bilang mau bertemu dengan ibunya," ujarnya.
"Sebagai obat rasa kangen kakak terhadap Diana, mungkin Chila akan dibawa kemari. Paling tidak satu minggu sekali atau tiga hari sekali akan dibawa ke sini," tambah pria asal Dusun Batu Bangka, Desa Landah, Kecamatan Praya Timur, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat itu.
(zik)