Jenazah Korban Mutilasi Dipulangkan Tidak Utuh
A
A
A
DENPASAR - Jenazah korban mutilasi yang tewas dibunuh oleh kekasihnya di Klungkung pada bulan Juni lalu, rencananya Selasa pagi (8/7/2014) akan dipulangkan ke kampung halamannya, di Desa Batu, Dusun Landah, Kecamatan Praya Timur, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Dari hasil pemeriksaan tes DNA, dari pihak RS Umum Sanglah Denpasar bersama keluarga korban menghasilkan keputusan akan dipulangkan dengan tubuh tidak utuh.
Menurut Kepala Forensik RS Sanglah, Ida Bagus Putu Alit mengatakan, beberapa bagian tubuh korban seperti jantung, hati hingga saat ini belum ditemukan. Rencananya keluarga jenazah Diana Sari akan dimakamkan di rumah duka di NTB besok siang.
"Masih banyak anggota bagian tubuh yang belum ditemukan," ujarnya saat ditemui di RS Sanglah, Denpasar, Senin (7/7/2014).
Sementara pihak keluarga Diana Sari, korban dari Fikri ini, M Ghozali paman korban menyatakan, jasad Diana Sari tidak akan dimandikan hanya akan disalati saja, lalu dikuburkan.
"Kami tidak bisa memandikannya, makanya hanya kami salatkan saja,"ungkapnya sambil meneteskan air mata.
Atas pembunuhan yang tergolong sadis ini pihak keluarga meminta kepada pihak yang berwenang untuk menghukum mati pelaku.
"Yang jelas kami tidak akan memaafkan dia yang telah menghabisi nyawa keponakan saya," ucapnya dalam keadaan emosi.
Dari hasil pemeriksaan tes DNA, dari pihak RS Umum Sanglah Denpasar bersama keluarga korban menghasilkan keputusan akan dipulangkan dengan tubuh tidak utuh.
Menurut Kepala Forensik RS Sanglah, Ida Bagus Putu Alit mengatakan, beberapa bagian tubuh korban seperti jantung, hati hingga saat ini belum ditemukan. Rencananya keluarga jenazah Diana Sari akan dimakamkan di rumah duka di NTB besok siang.
"Masih banyak anggota bagian tubuh yang belum ditemukan," ujarnya saat ditemui di RS Sanglah, Denpasar, Senin (7/7/2014).
Sementara pihak keluarga Diana Sari, korban dari Fikri ini, M Ghozali paman korban menyatakan, jasad Diana Sari tidak akan dimandikan hanya akan disalati saja, lalu dikuburkan.
"Kami tidak bisa memandikannya, makanya hanya kami salatkan saja,"ungkapnya sambil meneteskan air mata.
Atas pembunuhan yang tergolong sadis ini pihak keluarga meminta kepada pihak yang berwenang untuk menghukum mati pelaku.
"Yang jelas kami tidak akan memaafkan dia yang telah menghabisi nyawa keponakan saya," ucapnya dalam keadaan emosi.
(zik)