PSK di Pangandaran Pulang Kampung

Selasa, 01 Juli 2014 - 13:57 WIB
PSK di Pangandaran Pulang...
PSK di Pangandaran Pulang Kampung
A A A
PANGANDARAN - Sebanyak 95 Pekerja Seks Komersial (PSK) yang biasa mangkal di sejumlah kafe dan tempat hiburan malam (THM) di kawasan Pasar Wisata Pangandaran pulang kampung.

Mereka mulai meninggalkan profesi sebagai PSK karena selama bulan Ramadan tempat hiburan malam dan kafe yang ada di Pangandaran ditutup.

Pantauan di lapangan berdasarkan informasi yang dihimpun sebanyak 95 PSK tersebut rata-rata berasal dari luar daerah, diantaranya Tasikmalaya, Cilacap, Indramayu, Bandung, Sidareja, Solo dan Surabaya.

Selain karena bulan Ramadan, kepulangan mereka juga untuk menghindari tindakan yang tidak diinginkan masih melakukan aktivitas selama bulan Ramadan.

Salah satu pengelola kafe dan THM di Pangandaran Kaswan (56) mengatakan, kepulangan PSK tersebut karena selama bulan Ramadan aktivitas kafe dan tempat hiburan malam ditutup.

“Kita tidak ingin bersebrangan dengan aturan yang dikeluarkan oleh Pemerintah. Karena sebelum bulan puasa kita sudah menerima surat edaran untuk kafe dan tempat hiburan malam selama bulan puasa harus tutup,” kata Kaswan.

Masih dikatakan Kaswan, meski dirasa berat untuk menutup aktivitas kafe miliknya karena tidak mendapatkan keuntungan yang besar kini dirinya mengisi waktunya untuk berjualan kolak dan minuman untuk persiapan buka puasa.

“Kami berjualan kolak untuk menambah penghasilan rutin tiap hari yang hilang selama kafe milik kami tutup, meski pun hasilnya tidak sebesar dari keuntungan membuka kafe,” tambah Kaswan.

Sementara Ratih (29) salah satu PSK asal Kabupaten Pangandaran yang biasa mangkal di Pasar Wisata mengatakan, meski dirinya kini berhenti menjadi PSK selama bulan Ramadhan dia menggeluti usaha berjualan baju kreditan di kampung halamannya untuk memenuhi kebutuhan ekonominya.

“Memang hasilnya tidak seberapa kalau kita menjadi pelayan kafe dan tempat hiburan malam dan menjadi pemuas lelaki, tetapi kita tidak mau cari gara-gara ribut dengan aparat keamanan,” kata Ratih.

Masih dikatakan Ratih, dirinya terjun ke dunia malam karena untuk memenuhi kebutuhan ekonominya, sebab dengan cara menjadi PSK lah memang cara untuk mendapatkan uang cepat dan mudah.
(sms)
Berita Terkait
Masih Bertahan, Penghuni...
Masih Bertahan, Penghuni Bangunan Gang Royal Rawa Bebek Resah dan Pasrah
9 Tempat Prostitusi...
9 Tempat Prostitusi Legendaris di Indonesia, Nomor 4 Terbesar di Asia Tenggara
Lokalisasi Gang Royal...
Lokalisasi Gang Royal Rawa Bebek telah Dibongkar, Ini Harapan Warga ke Pemprov DKI
Prostitusi Online-Lokalisasi...
Prostitusi Online-Lokalisasi Berkedok Karaoke Marak di Ketapang, Warga Resah
3 Tempat Prostitusi...
3 Tempat Prostitusi di Jakarta yang Sudah Ditutup, 2 di Antaranya Disulap Jadi Bangunan Bermanfaat
ABG Cantik asal Serang...
ABG Cantik asal Serang Dijual ke Pengelola Lokalisasi di Jakarta
Berita Terkini
IAI Gelar Sosialisasi...
IAI Gelar Sosialisasi Penyelenggaraan Sayembara Arsitektur
1 jam yang lalu
Banjir Meluas, 7 Kecamatan...
Banjir Meluas, 7 Kecamatan di Muarojambi Terendam
2 jam yang lalu
Reses di 6 Lokasi, Anggota...
Reses di 6 Lokasi, Anggota DPRD dari Partai Perindo Komitmen Wujudkan Aspirasi Warga
3 jam yang lalu
Dirlantas Polda Banten...
Dirlantas Polda Banten Terapkan Ganjil Genap di Tol Tangerang-Merak saat Mudik Mulai 27 Maret
3 jam yang lalu
Sanitasi Rusak, Siswa...
Sanitasi Rusak, Siswa SDN Babakan Kencana Sukabumi Semringah Dibantu MNC Peduli dan MNC Bank
4 jam yang lalu
Kapten Muljono: Legenda...
Kapten Muljono: Legenda Penerbang Tempur Indonesia yang Menggetarkan Nyali Penjajah
7 jam yang lalu
Infografis
Pemain Termahal di Asia...
Pemain Termahal di Asia Tenggara 2025, Indonesia Mendominasi
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved