PKL TSTJ Enggan Disalahkan Terkait Kematian Satwa

Jum'at, 27 Juni 2014 - 17:43 WIB
PKL TSTJ Enggan Disalahkan Terkait Kematian Satwa
PKL TSTJ Enggan Disalahkan Terkait Kematian Satwa
A A A
SOLO - Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berada di Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) enggan dikambinghitamkan terkait matinya satwa koleksi TSTJ yang terjadi beberapa bulan terakhir. Para pedagang tidak memiliki hubungan langsung dengan satwa sehingga tidak bisa disalahkan begitu saja.

Pejabat Humas Paguyuban PKL Jurug, Darno mengatakan, pihaknya bersama PKL lain mengaku sangat keberatan dengan tuduhan yang diberikan oleh pihak TSTJ dan pihak Pemerintah Kota Solo. Pasalnya, tuduhan itu tidak berdasar dan seolah-olah hanya mencari-cari kesalahan dari para pedagang yang berjualan di taman satwa satu-satunya di Kota Solo itu.

Selain itu, menurutnya, para pedagang itu justru lebih sering membantu pihak pengelola TSTJ jika ada masalah yang menyangkut kebun binatang itu. Tidak hanya itu, para PKL juga ikut mengawasi satwa-satwa koleksi yang ada di taman itu dari tangan jahil pengunjung. Bahkan, jika ada satwa yang mati atau sakit, menurutnya, para PKL sering melaporkannya terlebih dahulu ke pengelola.

Dengan seperti itu, pihaknya mengaku menolak rencana pihak direksi TSTJ yang bakal merelokasi para PKL dari dalam areal TSTJ ke luar areal TSTJ. "Kita itu tidak ada hubunganya dengan satwa, kalau satwa itu mati itu bukan semata-mata kesalahkan kami," ucapnya, Jumat (27/6/2014).

Ia mengatakan, meskipun enggan direlokasi ke luar TSTJ, pihaknya mengaku siap jika para PKL yang ada di areal TSTJ itu ditata oleh direksi maupun Pemerintah Kota Solo. Menurutnya, seharusnya pihak pengelola harus memberikan solusi yang lebih menguntungkan para PKL, selain merelokasi para PKL ke tempat lain. "Mari kita cari solusi yang terbaik bagi seluruh pedagang yang ada, bukan asal main tuduh dan terus dipindahkan ke lokasi lain," imbuhnya.

Sementara itu, Walikota Solo FX Hadi Rudyatmo mengatakan, proses relokasi para PKL itu memang harus dilakukan dalam waktu dekat ini. Menurutnya, dengan merelokasi PKL, pihak pengelola lebih terkonsenterasi untuk mengelola satwa yang ada.

Pihaknya mengatakan di kebun binatang lainnya, di areal konservasi pasti tidak ada PKL yang mengganggu. Sehingga lokasi konservasi lebih tertata dan hewan yang ada lebih terawat. "Kalau mau ditata untuk jadi lebih baik, ya harusnya mau kalau direlokasi ke luar. Lagian yang direlokasi kan semua, bukan sebagian," ucap Rudy.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6192 seconds (0.1#10.140)