Ribuan Warga Kepung Kantor Bupati Karawang
A
A
A
KARAWANG - Ribuan orang yang berasal dari tiga desa di Kecamatan Telukjambe Barat, bersama mahasiswa dan serikat buruh, hari ini mengepung kantor Bupati Karawang.
Massa menuntut agar Bupati Karawang Ade Swara melakukan tindakan atas kesewenangan aparat atas perampasan hak tanah milik warga di tiga desa tersebut terhadap PT Sumber Air Mas Pratama (SAMP).
Dalam aksinya, massa tidak bisa bertemu dengan Bupati Karawang. Orang nomor satu di Pemkab Karawang sedang tidak ada di kantornya, lantaran tengah melakukan sidak ke sejumlah pasar tradisional, menjelang Ramadan.
Tak hanya bupati, pejabat-pejabat lain yang berkompeten di Pemkab Karawang pun saat itu tak ada di kantornya. Mendapati kondisi demikian, massa kecewa dan merangsak masuk ke dalam Gedung Singaperbangsa, tempat Bupati Karawang berkantor.
"Jika seperti ini, kami menilai kalau Ade Swara sebagai Bupati Karawang tidak punya nyali. Dia sengaja menghindar karena bersembunyi di balik pengusaha hitam, yakni PT SAMP yang kini tengah menguasai lahan milik warga di Kecamatan Telukjambe Barat," ujar Maryadi, orator aksi dari mahasiswa, Kamis (27/6/2014).
Dikatakan dia, harusnya bupati sebagai kepala daerah yang dipilih langsung oleh rakyat, bisa berada di pihak warga dan melindungi warganya.
"Sudah jelas warga tertindas, bupati diam saja, malah seolah mendukung pelaksanaan eksekusi dan berada di pihak pengusaha hitam, PT SAMP," lanjutnya.
Dalam aksi tersebut, para pendemo juga menuntut pertanggungjawaban aparat terkait penembakan peluru karet dan tindakan berlebihan yang dilakukan terhadap anggota serikat buruh, juga warga dalam aksi kemarin.
Hingga berita ini diturunkan, aksi demo masih berlangsung dan bupati maupun pejabat Pemkab Karawang belum ada yang menemui pendemo.
Massa menuntut agar Bupati Karawang Ade Swara melakukan tindakan atas kesewenangan aparat atas perampasan hak tanah milik warga di tiga desa tersebut terhadap PT Sumber Air Mas Pratama (SAMP).
Dalam aksinya, massa tidak bisa bertemu dengan Bupati Karawang. Orang nomor satu di Pemkab Karawang sedang tidak ada di kantornya, lantaran tengah melakukan sidak ke sejumlah pasar tradisional, menjelang Ramadan.
Tak hanya bupati, pejabat-pejabat lain yang berkompeten di Pemkab Karawang pun saat itu tak ada di kantornya. Mendapati kondisi demikian, massa kecewa dan merangsak masuk ke dalam Gedung Singaperbangsa, tempat Bupati Karawang berkantor.
"Jika seperti ini, kami menilai kalau Ade Swara sebagai Bupati Karawang tidak punya nyali. Dia sengaja menghindar karena bersembunyi di balik pengusaha hitam, yakni PT SAMP yang kini tengah menguasai lahan milik warga di Kecamatan Telukjambe Barat," ujar Maryadi, orator aksi dari mahasiswa, Kamis (27/6/2014).
Dikatakan dia, harusnya bupati sebagai kepala daerah yang dipilih langsung oleh rakyat, bisa berada di pihak warga dan melindungi warganya.
"Sudah jelas warga tertindas, bupati diam saja, malah seolah mendukung pelaksanaan eksekusi dan berada di pihak pengusaha hitam, PT SAMP," lanjutnya.
Dalam aksi tersebut, para pendemo juga menuntut pertanggungjawaban aparat terkait penembakan peluru karet dan tindakan berlebihan yang dilakukan terhadap anggota serikat buruh, juga warga dalam aksi kemarin.
Hingga berita ini diturunkan, aksi demo masih berlangsung dan bupati maupun pejabat Pemkab Karawang belum ada yang menemui pendemo.
(san)