Jelang Ramadan, Pedagang Bunga Tabur Naikkan Harga
A
A
A
SUKOHARJO - Ziarah kubur menjadi agenda rutin warga Sukoharjo, Jawa Tengah, menjelang datangnya bulan Ramadan. Momen tersebut dimanfaatkan sejumlah pedagang bunga tabur untuk meraih keuntungan sebanyak-banyaknya dengan menaikkan harga hingga dua kali lipat.
Para penjual bunga tabur dadakan ini setiap menjelang datang bulan puasa selalu bermunculan di berbagai daerah. Di pinggir Jalan Raya Ahmad Yani, Kartasura, jumlah pedagang bertambah banyak dari hari-hari biasa. Banyaknya masyarakat yang akan melakukan ziarah kubur sebelum menunaikan ibadah puasa menjadikan permintaan bunga tabur meningkat drastis.
Para pedagang bunga tabur ini pun melipatgandakan barang dagangannya tersebut. Di hari biasa, hanya membawa satu karung bunga mawar bermacam jenis, kini mereka membawa lebih dari tiga karung bunga setiap harinya. Biasanya mereka mendatangkan bunga mawar beraneka warna ini dari petani bunga di Boyolali, Jawa Tengah.
Tidak hanya stok dagangan yang mereka naikkan. Harga jual pun mereka naikkan hingga dua kali lipat. Pada hari biasa, satu keranjang dijual dengan harga Rp10 ribu. Namun, kini menjadi Rp20 ribu. "Harga dari tempat mengambil bunga di Boyolali juga naik," kata Tutik, salah seorang pedagang bunga tabur, Jumat (27/6/2014).
Para penjual bunga tabur dadakan ini setiap menjelang datang bulan puasa selalu bermunculan di berbagai daerah. Di pinggir Jalan Raya Ahmad Yani, Kartasura, jumlah pedagang bertambah banyak dari hari-hari biasa. Banyaknya masyarakat yang akan melakukan ziarah kubur sebelum menunaikan ibadah puasa menjadikan permintaan bunga tabur meningkat drastis.
Para pedagang bunga tabur ini pun melipatgandakan barang dagangannya tersebut. Di hari biasa, hanya membawa satu karung bunga mawar bermacam jenis, kini mereka membawa lebih dari tiga karung bunga setiap harinya. Biasanya mereka mendatangkan bunga mawar beraneka warna ini dari petani bunga di Boyolali, Jawa Tengah.
Tidak hanya stok dagangan yang mereka naikkan. Harga jual pun mereka naikkan hingga dua kali lipat. Pada hari biasa, satu keranjang dijual dengan harga Rp10 ribu. Namun, kini menjadi Rp20 ribu. "Harga dari tempat mengambil bunga di Boyolali juga naik," kata Tutik, salah seorang pedagang bunga tabur, Jumat (27/6/2014).
(zik)