KMP Mustika Kencana Terbakar di Pelabuhan Merak
A
A
A
CILEGON - Kobaran api dan asap tebal membumbung tinggi dari belakang Kapal Motor Penumpang (KMP) Mustika Kencana, di Dermaga V Pelabuhan Merak Banten.
Berdasarkan pengamatan di lokasi, saat api mulai membesar, dua dua kapal Tug Both berusaha mendekat dan memadamkan api. Para penumpang terlihat panik dan teriak meminta tolong. Bahkan sejumlah penumpang memberanikan diri terjun ke laut.
Petugas Tim SAR Banten yang melihat peristiwa itu, langsung melakukan pertolongan dan membawanya ke Dermaga V untuk mendapatkan perawatan medis.
Mobil ambulans dan pemadam kebarakan pun sudah siap di Dermaga V Pelabuhan Merak untuk membawa penumpang yang terluka ke Rumah Sakit Krakatau Medika Cilegon.
Beruntung, peristiwa kebakaran itu hanyalah sebuah simulasi keselamatan pelayaran, dalam peringatan Hari Pelaut Sedunia yang jatuh hari ini, Rabu (25/6/2014).
Hadir dalam acara tersebut Menteri Perhubungan EE Mangindaan, Dirjen Hubla Boby Mamahit, Dirjen Darat Suryo Ali Muso, Kapolda Banten, Kapolres Cilegon, serta pejabat ASDP dan KSOP.
Dalam sambutannya, Menteri Perhubungan mengatakan, para kru kapal harus mengerti dan paham apabila terjadi musibah kebakaran yang bisa membuat para penumpang panik.
"Saya harapkan saat kecelakan kapal terjadi, ABK atau kru kapal paham apa harus yang dilakukan, khususnya saat terjadi kecelakaan. Mereka harus cepat dan tanggap menyelamatkan penumpang," terangnya.
Untuk menekan jumlah korban, kru kapal juga harus mengerti langkah-langkah yang harus dilakukan, tentu dengan mengutamakan keselamatan. Harus cepat mencari sumber atau titik yang menjadi penyebab penyulut kebakaran, agar cepat bisa diatasi.
"Kru kapal harus rajin memeriksa dan mengecek alat-alat yang menjadi keselamatan penumpang, seperti pelampung, jaket, dan sekoci. Jangan sampai alat tidak berfungsi saat kecelakaan terjadi, dan jumlahnya pun sesuai dengan jumlah penumpang," jelasnya.
Berdasarkan pengamatan di lokasi, saat api mulai membesar, dua dua kapal Tug Both berusaha mendekat dan memadamkan api. Para penumpang terlihat panik dan teriak meminta tolong. Bahkan sejumlah penumpang memberanikan diri terjun ke laut.
Petugas Tim SAR Banten yang melihat peristiwa itu, langsung melakukan pertolongan dan membawanya ke Dermaga V untuk mendapatkan perawatan medis.
Mobil ambulans dan pemadam kebarakan pun sudah siap di Dermaga V Pelabuhan Merak untuk membawa penumpang yang terluka ke Rumah Sakit Krakatau Medika Cilegon.
Beruntung, peristiwa kebakaran itu hanyalah sebuah simulasi keselamatan pelayaran, dalam peringatan Hari Pelaut Sedunia yang jatuh hari ini, Rabu (25/6/2014).
Hadir dalam acara tersebut Menteri Perhubungan EE Mangindaan, Dirjen Hubla Boby Mamahit, Dirjen Darat Suryo Ali Muso, Kapolda Banten, Kapolres Cilegon, serta pejabat ASDP dan KSOP.
Dalam sambutannya, Menteri Perhubungan mengatakan, para kru kapal harus mengerti dan paham apabila terjadi musibah kebakaran yang bisa membuat para penumpang panik.
"Saya harapkan saat kecelakan kapal terjadi, ABK atau kru kapal paham apa harus yang dilakukan, khususnya saat terjadi kecelakaan. Mereka harus cepat dan tanggap menyelamatkan penumpang," terangnya.
Untuk menekan jumlah korban, kru kapal juga harus mengerti langkah-langkah yang harus dilakukan, tentu dengan mengutamakan keselamatan. Harus cepat mencari sumber atau titik yang menjadi penyebab penyulut kebakaran, agar cepat bisa diatasi.
"Kru kapal harus rajin memeriksa dan mengecek alat-alat yang menjadi keselamatan penumpang, seperti pelampung, jaket, dan sekoci. Jangan sampai alat tidak berfungsi saat kecelakaan terjadi, dan jumlahnya pun sesuai dengan jumlah penumpang," jelasnya.
(san)