PSK dan Mucikari Dolly Kembalikan Dana Kompensasi
A
A
A
SURABAYA - Sebanyak delapan orang, lima Pekerja Seks Komersial (PSK) dan tiga mucikari mengembalikan uang kompensasi penutupan lokalisasi Dolly, karena dianggap tidak cukup untuk biaya hidup sehari-hari.
Linda, salah satu PSK mengaku, awalnya tertarik mengambil uang kompensasi lantaran ikut-ikutan sejumlah temannya yang mengambil uang sebesar Rp5,05 juta.
Tetapi setelah uang dari Kementerian Sosial (Kemensos) itu diambilnya, dia kebingungan, akan bekerja apa nantinya. Apalagi dia tidak memiliki keterampilan dan modal yang ada tidak cukup untuk membuka usaha.
"Saya ingin kerja (menjadi PSK). Kalau tidak menjadi PSK, terus saya harus kerja apa? Saya juga masih punya tanggungan keluarga. Menghidupi anak-anak saya," ujarnya, ditemui saat menuju ke Koramil Sawahan, Rabu (25/6/2014).
Sementara itu, Koordinator Front Pekerja Lokalisasi (FPL) Sony Setiawan mengatakan, masih banyak mucikari dan PSK yang hendak mengembalikan uang kompensasi. Diperkirakan ada sekitar 70-an orang lagi.
Delapan orang yang mengembalikan uang kompensasi ini hanya sebagai simbolisasi semata. Nantinya, setelah dikembalikan, kedelapan orang ini akan memberi tahu pada PSK dan mucikari yang lain tentang tata cata pengembalian.
"Jika ada yang mengatakan kami mengintimidasi PSK dan mucikari untuk mengembalikan mau menolak mengambil uang kompensasi itu salah. Kami tak pernah melakukan intimidasi," terangnya.
Linda, salah satu PSK mengaku, awalnya tertarik mengambil uang kompensasi lantaran ikut-ikutan sejumlah temannya yang mengambil uang sebesar Rp5,05 juta.
Tetapi setelah uang dari Kementerian Sosial (Kemensos) itu diambilnya, dia kebingungan, akan bekerja apa nantinya. Apalagi dia tidak memiliki keterampilan dan modal yang ada tidak cukup untuk membuka usaha.
"Saya ingin kerja (menjadi PSK). Kalau tidak menjadi PSK, terus saya harus kerja apa? Saya juga masih punya tanggungan keluarga. Menghidupi anak-anak saya," ujarnya, ditemui saat menuju ke Koramil Sawahan, Rabu (25/6/2014).
Sementara itu, Koordinator Front Pekerja Lokalisasi (FPL) Sony Setiawan mengatakan, masih banyak mucikari dan PSK yang hendak mengembalikan uang kompensasi. Diperkirakan ada sekitar 70-an orang lagi.
Delapan orang yang mengembalikan uang kompensasi ini hanya sebagai simbolisasi semata. Nantinya, setelah dikembalikan, kedelapan orang ini akan memberi tahu pada PSK dan mucikari yang lain tentang tata cata pengembalian.
"Jika ada yang mengatakan kami mengintimidasi PSK dan mucikari untuk mengembalikan mau menolak mengambil uang kompensasi itu salah. Kami tak pernah melakukan intimidasi," terangnya.
(san)