Tolak Eksekusi Tanah, Warga dan Buruh Lawan Brimob
A
A
A
KARAWANG - Eksekusi tanah di tiga desa, di Kecamatan Telukjambe Barat, Karawang, oleh Pengadilan Negeri (PN) Karawang berlangsung ricuh. Warga yang menolak eksekusi, dibantu ribuan buruh, terlibat bentrok berdarah dengan Brimob.
Seorang anggota serikat pekerja yang terlibat bentrok mengalami luka serius di bagian kepala, saat terjadi bentrok di Interchange Karawang Barat.
Tokoh masyarakat Karawang Barat H Aep mengatakan, aksi ribuan buruh tersebut merupakan bentuk solidaritas terhadap warga dan petani di tiga desa di Telukjambe Barat yang lahannya akan dieksekusi.
"Pada intinya, kami menolak eksekusi itu," katanya, saat ditemui wartawan, di tengah lokasi bentrok, Selasa (24/6/2014).
Selain di kawasan itu, bentrok antara warga dengan Brimob juga terjadi di Lapangan Konsorsium, Desa Wanasari, Kecamatan Telukjambe Barat.
Kabag Ops Polres Karawang Kompol Imam Rahman mengatakan, pihaknya hanya melakukan pengamanan eksekusi tanah yang akan dilakukan oleh PN Karawang. Namun pihaknya juga tidak bisa membiarkan aksi warga memblokade akses vital.
"Kami cuma minta kalian untuk membuka akses jalan. Ini sarana vital masyarakat yang sifatnya umum. Jadi kami harap kalian bisa mengerti dan segera buka akses jalannya," katanya.
Seorang anggota serikat pekerja yang terlibat bentrok mengalami luka serius di bagian kepala, saat terjadi bentrok di Interchange Karawang Barat.
Tokoh masyarakat Karawang Barat H Aep mengatakan, aksi ribuan buruh tersebut merupakan bentuk solidaritas terhadap warga dan petani di tiga desa di Telukjambe Barat yang lahannya akan dieksekusi.
"Pada intinya, kami menolak eksekusi itu," katanya, saat ditemui wartawan, di tengah lokasi bentrok, Selasa (24/6/2014).
Selain di kawasan itu, bentrok antara warga dengan Brimob juga terjadi di Lapangan Konsorsium, Desa Wanasari, Kecamatan Telukjambe Barat.
Kabag Ops Polres Karawang Kompol Imam Rahman mengatakan, pihaknya hanya melakukan pengamanan eksekusi tanah yang akan dilakukan oleh PN Karawang. Namun pihaknya juga tidak bisa membiarkan aksi warga memblokade akses vital.
"Kami cuma minta kalian untuk membuka akses jalan. Ini sarana vital masyarakat yang sifatnya umum. Jadi kami harap kalian bisa mengerti dan segera buka akses jalannya," katanya.
(san)