Ditinggal Pergi Arisan, Bocah Dikerjai Tetangga
A
A
A
PAMEKASAN - Seorang bocah diduga menjadi korban pencabulan diduga oleh tetangga sendiri yang diketahui bernama Hariyanto (24), warga Desa Banlanjang, Kecamatan Pasean, Kabupaten Pamekasan, Madura.
Akibat pencabulan tersebut, alat kelamin korban mengeluarkan darah terus. Maklum, korban masih berusia tiga tahun. Kasus dugaan pencabulan sendiri sudah dilaporkan ke Polres Pamekasan.
Kasus ini berawal ketika korban ditinggal sendirian di rumahnya oleh orangtuanya. Sebab, mereka pergi ke arisan. Mengetahui korban sendirian, lalu pelaku masuk ke rumah korban dan mencabulinya.
Namun, tak lama berselang orangtua korban datang. Sang ibu kaget melihat korban menangis terus. Bahkan setelah digendong, korban terus menangis sambil memegang kemaluannya.
Setelah diperiksa, ternyata ada darah di alat kelamin korban. Tak pikir panjang, orangtua korban langsung melapor ke polisi. Sebelum ke kantor polisi, mereka melapor ke kades setempat.
Orangtua korban merasa yakin, pelaku pencabulan merupakan tetangga yang masih berhubungan saudara dengannya. Bahkan, dia tinggal masih di satu halaman yang sama dengannya.
Usai menerima laporan orangtua korban, petugas kepolisian langsung memburu terduga pelaku. Tak butuh waktu lama, petugas Polres Pamekasan langsung menciduk pelaku di rumahnya, Desa Banlanjang, Kecamatan Pasean.
"Kami masih melakukan pemeriksaan tekait dugaan pencabulan tersebut. Pelaku sudah diamankan," kata Kepala Bagian Humas Polres Pamekasan AKP Siti Maryatun, kepada wartawan, Sabtu (21/6/2014).
Sementara itu, bapak korban Saiful, meminta petugas menghukum pelaku seberat-beratnya. Sebab, pelaku telah merusak masa depan putri tercintanya.
Akibat pencabulan tersebut, alat kelamin korban mengeluarkan darah terus. Maklum, korban masih berusia tiga tahun. Kasus dugaan pencabulan sendiri sudah dilaporkan ke Polres Pamekasan.
Kasus ini berawal ketika korban ditinggal sendirian di rumahnya oleh orangtuanya. Sebab, mereka pergi ke arisan. Mengetahui korban sendirian, lalu pelaku masuk ke rumah korban dan mencabulinya.
Namun, tak lama berselang orangtua korban datang. Sang ibu kaget melihat korban menangis terus. Bahkan setelah digendong, korban terus menangis sambil memegang kemaluannya.
Setelah diperiksa, ternyata ada darah di alat kelamin korban. Tak pikir panjang, orangtua korban langsung melapor ke polisi. Sebelum ke kantor polisi, mereka melapor ke kades setempat.
Orangtua korban merasa yakin, pelaku pencabulan merupakan tetangga yang masih berhubungan saudara dengannya. Bahkan, dia tinggal masih di satu halaman yang sama dengannya.
Usai menerima laporan orangtua korban, petugas kepolisian langsung memburu terduga pelaku. Tak butuh waktu lama, petugas Polres Pamekasan langsung menciduk pelaku di rumahnya, Desa Banlanjang, Kecamatan Pasean.
"Kami masih melakukan pemeriksaan tekait dugaan pencabulan tersebut. Pelaku sudah diamankan," kata Kepala Bagian Humas Polres Pamekasan AKP Siti Maryatun, kepada wartawan, Sabtu (21/6/2014).
Sementara itu, bapak korban Saiful, meminta petugas menghukum pelaku seberat-beratnya. Sebab, pelaku telah merusak masa depan putri tercintanya.
(san)