Penyerang Kantor Laka Lantas Polresta Yogyakarta Bukan Preman
A
A
A
YOGYAKARTA - Penyerang Kantor Laka Lantas Polresta Yogyakarta ternyata kebanyakan dari kalangan mahasiswa. Mereka tinggal di salah satu asrama yang ada di Yogyakarta.
Informasinya, kedelapan orang itu mulai dari R (20), F (22), Y (23), M (23), J (23), T (23), Yo (23), dan Hr (15). Dari delapan nama itu, satu orang dituding sebagai provokator, yakni R.
Kapolresta Yogyakarta Kombes Pol Slamet Santoso menegaskan, para penyerang bukanlah preman. Kebanyakan dari kalangan mahasiswa luar Yogyakarta. "Bukan preman, kebanyakan mahasiswa dan tinggal di asrama," kata Slamet Santoso kepada wartawan, Sabtu (21/6/2014).
Slamet menegaskan, kronologi penyerangan karena ada kecelakan antara kelompok penyerang dengan orang lain. Mobil keduanya ditahan polisi guna barang bukti kecelakaan.
R, kata Slamet, ingin mengambil mobilnya, Nissan Juke warna merah bernopol DB 1074 BD, yang ditahan polisi karena terjadi kecelakaan dengan mobil Toyota Innova, dua hari lalu. Kedua mobil tersebut ditahan sebagai barang bukti atas kecelakaan. "Itu proses negosiasi, kedua mobil diamankan sebagai barang bukti. Tapi, R ini ingin mengambil mobilnya yang ditahan," ujarnya.
Polisi yang menangani kasus itu tidak bersedia menyerahkan mobil karena belum selesai perkaranya. Ditengarai, karena tidak diperbolehkan itu, R mengajak rekan-rekannya melakukan penyerangan di Kantor Laka Lantas Polresta Yogyakarta. "Sekitar 15 orang yang melakukan penyerangan, kita sudah amankan delapan orang. Ini masih dalam proses penyidikan yang dilakukan Satreskrim," ujarnya.
Disinggung kerugian akibat perusakan, Slamet belum melakukan pendataan. Namun, kaca dan seperangkat komputer pecah berantakan. Begitu juga dengan beberapa kursi sudah tidak tertata rapi seperti sedia kala. "Kalau kerugian material belum kita hitung," ujarnya.
Berdasarkan pantauan sekitar pukul 11.00 WIB, kondisi di Satlantas Polresta Yogyakarta depan Gramedia sudah kembali normal. Kaca depan sudah diganti dengan yang baru. Begitu juga bekas aksi penyerangan seperti kayu dan bambu serta batu sudah dibersihkan petugas. "Sudah diperbaiki semua," ujar salah satu anggota yang bertugas di Satlantas Polresta Yogyakarta.
Informasinya, kedelapan orang itu mulai dari R (20), F (22), Y (23), M (23), J (23), T (23), Yo (23), dan Hr (15). Dari delapan nama itu, satu orang dituding sebagai provokator, yakni R.
Kapolresta Yogyakarta Kombes Pol Slamet Santoso menegaskan, para penyerang bukanlah preman. Kebanyakan dari kalangan mahasiswa luar Yogyakarta. "Bukan preman, kebanyakan mahasiswa dan tinggal di asrama," kata Slamet Santoso kepada wartawan, Sabtu (21/6/2014).
Slamet menegaskan, kronologi penyerangan karena ada kecelakan antara kelompok penyerang dengan orang lain. Mobil keduanya ditahan polisi guna barang bukti kecelakaan.
R, kata Slamet, ingin mengambil mobilnya, Nissan Juke warna merah bernopol DB 1074 BD, yang ditahan polisi karena terjadi kecelakaan dengan mobil Toyota Innova, dua hari lalu. Kedua mobil tersebut ditahan sebagai barang bukti atas kecelakaan. "Itu proses negosiasi, kedua mobil diamankan sebagai barang bukti. Tapi, R ini ingin mengambil mobilnya yang ditahan," ujarnya.
Polisi yang menangani kasus itu tidak bersedia menyerahkan mobil karena belum selesai perkaranya. Ditengarai, karena tidak diperbolehkan itu, R mengajak rekan-rekannya melakukan penyerangan di Kantor Laka Lantas Polresta Yogyakarta. "Sekitar 15 orang yang melakukan penyerangan, kita sudah amankan delapan orang. Ini masih dalam proses penyidikan yang dilakukan Satreskrim," ujarnya.
Disinggung kerugian akibat perusakan, Slamet belum melakukan pendataan. Namun, kaca dan seperangkat komputer pecah berantakan. Begitu juga dengan beberapa kursi sudah tidak tertata rapi seperti sedia kala. "Kalau kerugian material belum kita hitung," ujarnya.
Berdasarkan pantauan sekitar pukul 11.00 WIB, kondisi di Satlantas Polresta Yogyakarta depan Gramedia sudah kembali normal. Kaca depan sudah diganti dengan yang baru. Begitu juga bekas aksi penyerangan seperti kayu dan bambu serta batu sudah dibersihkan petugas. "Sudah diperbaiki semua," ujar salah satu anggota yang bertugas di Satlantas Polresta Yogyakarta.
(zik)