Tega, Bayi Prematur Dibuang di Atap Rumah
A
A
A
SIDOARJO - Sejumlah warga Perumahan Bluru Permai RT/RW 05, Kecamatan Sidoarjo menjelang subuh dikagetkan suara tangis bayi, Jumat (20/6). Setelah didekati ternyata tangis bayi itu berasal dari atap rumah Agus Santoso di Blok D.
Bayi yang berada di dalam kardus itu ditaruh di talang atap depan rumah Agus. Warga yang berdatangan ke lokasi kemudian menurunkan kardus itu.
Selanjutnya, bayi yang diperkirakan berumur sehari itu dibawa ke RSUD Sidoarjo. "Warga kaget kok ada suara tangis bayi, ternyata ditaruh di atap rumah," ujar salah satu warga.
Setelah dicek ternyata kondisi bayi kurang stabil sehingga langsung dimasukkan di ruang stabilitas neunatus RSUD Sidoarjo. Bayi tersebut harus mendapat perawatan dan pengawasan khusus.
Humas RSUD Sidoarjo Achmad Zainuri menjelaskan, bayi tersebut di antar ke RSUD sekitar pukul 05.30 WIB. Bayi dengan berat 1,25 kilogram dan panjang 35 centimeter tersebut kondisinya memang kurang stabil.
Karena kondisi bayi tidak stabil, dokter kemudian memutuskan memasukkan ke alat infant warmer. “Alat tersebut untuk menghangatkan dan mendeteksi detak jantung. Semoga kondisi bayi segera normal,” harap Zainuri.
Dia menambahkan, secara fisik kondisi bayi itu sehat. Selain itu, tidak ada ciri-ciri apapun yang menandai bayi mungil tersebut. Hanya saja kondisinya yang belum stabil membuat pengawasan oleh dokter harus lebih rutin.
Sementara itu, polisi masih mencari pelaku yang membuang bayi itu. Beberapa saksi juga sudah dimintai keterangan untuk menguak siapa pelakunya. Kemungkinan besar yang membuang bayi merupakan warga yang tinggalnya tak jauh dari daerah itu, atau yang tahu seluk-beluk kawasan itu.
Warga juga tak menyangka jika bayi itu bakal dibuang. Iebih parahnya lagi ditaruh di atap rumah dengan dimasukkan kardus. “Kalau kardus berisi bayi itu jatuh dari atap bisa-bisa mati. Untung segera ditemukan warga," ujar warga lainnya.
Kapolsek Sidoarjo Kompol Kurniawan Wulandono mengaku hingga kini belum diketahui identitas orang tua bayi tersebut.
Kurniawan menambahkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan tokoh masyarakat dan kepala desa terkait penemuan bayi tersebut. Hal itu dilakukan agar memperoleh informasi jika ada warganya yang hamil dan melahirkan.
Polisi juga telah mengumpulkan informasi dari sejumlah saksi-saksi yang mengetahui bayi itu. “Beberapa saksi juga sudah kamimintai keterangan. Kami berupaya agar pembuang bayi itu bisa segera ditangkap,” tandas Kurniawan.
Bayi yang berada di dalam kardus itu ditaruh di talang atap depan rumah Agus. Warga yang berdatangan ke lokasi kemudian menurunkan kardus itu.
Selanjutnya, bayi yang diperkirakan berumur sehari itu dibawa ke RSUD Sidoarjo. "Warga kaget kok ada suara tangis bayi, ternyata ditaruh di atap rumah," ujar salah satu warga.
Setelah dicek ternyata kondisi bayi kurang stabil sehingga langsung dimasukkan di ruang stabilitas neunatus RSUD Sidoarjo. Bayi tersebut harus mendapat perawatan dan pengawasan khusus.
Humas RSUD Sidoarjo Achmad Zainuri menjelaskan, bayi tersebut di antar ke RSUD sekitar pukul 05.30 WIB. Bayi dengan berat 1,25 kilogram dan panjang 35 centimeter tersebut kondisinya memang kurang stabil.
Karena kondisi bayi tidak stabil, dokter kemudian memutuskan memasukkan ke alat infant warmer. “Alat tersebut untuk menghangatkan dan mendeteksi detak jantung. Semoga kondisi bayi segera normal,” harap Zainuri.
Dia menambahkan, secara fisik kondisi bayi itu sehat. Selain itu, tidak ada ciri-ciri apapun yang menandai bayi mungil tersebut. Hanya saja kondisinya yang belum stabil membuat pengawasan oleh dokter harus lebih rutin.
Sementara itu, polisi masih mencari pelaku yang membuang bayi itu. Beberapa saksi juga sudah dimintai keterangan untuk menguak siapa pelakunya. Kemungkinan besar yang membuang bayi merupakan warga yang tinggalnya tak jauh dari daerah itu, atau yang tahu seluk-beluk kawasan itu.
Warga juga tak menyangka jika bayi itu bakal dibuang. Iebih parahnya lagi ditaruh di atap rumah dengan dimasukkan kardus. “Kalau kardus berisi bayi itu jatuh dari atap bisa-bisa mati. Untung segera ditemukan warga," ujar warga lainnya.
Kapolsek Sidoarjo Kompol Kurniawan Wulandono mengaku hingga kini belum diketahui identitas orang tua bayi tersebut.
Kurniawan menambahkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan tokoh masyarakat dan kepala desa terkait penemuan bayi tersebut. Hal itu dilakukan agar memperoleh informasi jika ada warganya yang hamil dan melahirkan.
Polisi juga telah mengumpulkan informasi dari sejumlah saksi-saksi yang mengetahui bayi itu. “Beberapa saksi juga sudah kamimintai keterangan. Kami berupaya agar pembuang bayi itu bisa segera ditangkap,” tandas Kurniawan.
(ilo)