Polisi dan Pemkot Antisipasi Eksodus PSK Dolly ke Saritem
A
A
A
BANDUNG - Setelah Lokalisasi Dolly resmi di tutup, Polres Bandung Jawa Barat bereaksi cepat untuk mencegah kemungkinan adanya eksodus Pekerja seks komersial (PSK) dari Dolly ke Saritem.
"Dari jajaran narkoba beberapa waktu lalu sudah operasi di Saritem dan menyita 4.500 botol. Hal yang sama akan dilakukan minggu-minggu ini," kata Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Mashudi kepada wartawan di Mapolrestabes Bandung, Jalan Jawa, Jumat (20/6).
Mashudi berharap dengan di tutupunya lokalisasi Dolly tak membuat para PSK hijrah ke Saritem. Oleh karena itu, pihaknya menganggap operas pencegahan harus dilakukan.
Kendati begitu, sampai kini pihaknya belum menerima laporan masuknya PSK dari lokalisasi yang bertemapt di Surabaya tersebut ke Saritem. "Kami tak akan bosan untuk melakukan operasi seperti ini. Dari intelejen juga lakukan pengawasan," tuturnya.
Bekerjasama dengan Pemkot Bandung, polisi akan menangani Saritem sekaligus memberikan saran kepada pemkot. "Kami sarankan musyawarah dulu. Kemudian kami juga akan melakukan pengamanan di lokasi," katanya.
Sementara itu, Kabid Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat Satpol PP Kota Bandung Kurnaedi mengatakan pihaknya siap untuk mengantisipasi datangnya PSK Dolly ke Saritem dengan cara meningkatkan operasi, seminggu tiga kali, termasuk di Saritem.
Ditambahkan, Satpol PP sendiri sudah melakukan beberapa kali operasi di Saritem, seperti sebelumnya pihaknya berhasil menjaring 21 PSK di kawasan tersebut.
Selain operasi PSK dan Saritem, pihaknya juga akan menggelar Operasi yustisi. "Kami nanti akan koordinasi dengan Disdukcapil dan Dinsos. Kami akan gelar operasi yustisi," tuturnya.?
Ketika ditanya apakah pihaknya mengalami kesulitan pada saat merazia PSK Saritem, Kuranedi membantahnya. "Kembali munculnya PSK di Saritem meski sudah ditutup dan dirazia itu jadi bahan evaluasi kami," ujarnya. (Agiepermadi)
"Dari jajaran narkoba beberapa waktu lalu sudah operasi di Saritem dan menyita 4.500 botol. Hal yang sama akan dilakukan minggu-minggu ini," kata Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Mashudi kepada wartawan di Mapolrestabes Bandung, Jalan Jawa, Jumat (20/6).
Mashudi berharap dengan di tutupunya lokalisasi Dolly tak membuat para PSK hijrah ke Saritem. Oleh karena itu, pihaknya menganggap operas pencegahan harus dilakukan.
Kendati begitu, sampai kini pihaknya belum menerima laporan masuknya PSK dari lokalisasi yang bertemapt di Surabaya tersebut ke Saritem. "Kami tak akan bosan untuk melakukan operasi seperti ini. Dari intelejen juga lakukan pengawasan," tuturnya.
Bekerjasama dengan Pemkot Bandung, polisi akan menangani Saritem sekaligus memberikan saran kepada pemkot. "Kami sarankan musyawarah dulu. Kemudian kami juga akan melakukan pengamanan di lokasi," katanya.
Sementara itu, Kabid Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat Satpol PP Kota Bandung Kurnaedi mengatakan pihaknya siap untuk mengantisipasi datangnya PSK Dolly ke Saritem dengan cara meningkatkan operasi, seminggu tiga kali, termasuk di Saritem.
Ditambahkan, Satpol PP sendiri sudah melakukan beberapa kali operasi di Saritem, seperti sebelumnya pihaknya berhasil menjaring 21 PSK di kawasan tersebut.
Selain operasi PSK dan Saritem, pihaknya juga akan menggelar Operasi yustisi. "Kami nanti akan koordinasi dengan Disdukcapil dan Dinsos. Kami akan gelar operasi yustisi," tuturnya.?
Ketika ditanya apakah pihaknya mengalami kesulitan pada saat merazia PSK Saritem, Kuranedi membantahnya. "Kembali munculnya PSK di Saritem meski sudah ditutup dan dirazia itu jadi bahan evaluasi kami," ujarnya. (Agiepermadi)
(ilo)