Lokalisasi GBL Siap Tampung Eks PSK Dolly

Kamis, 19 Juni 2014 - 16:51 WIB
Lokalisasi GBL Siap...
Lokalisasi GBL Siap Tampung Eks PSK Dolly
A A A
KENDAL - Lokalisasi Gambilangu atau yang biasa disebut GBL di Kecamatan Kaliwungu, Kendal siap menampung pekerja seks komersial (PSK) dari Dolly Surabaya. Namun, pengurus GBL mengajukan beberapa syarat yang harus dipenuhi guna ketertiban administrasi dan kesehatan.

Gito, salah seorang pengurus Lokalisasi GBL mengatakan bahwa pihaknya menerima PSK dari lokalisasi Dolly pasca penutupan oleh Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, Rabu 18 Juni 2014 lantaran rasa kemanusiaan.

Menurutnya, PSK masih perlu mencukupi biaya hidupnya, apalagi mereka yang sudah berkeluarga. “Tidak ada alasan lain, hanya rasa kemanusiaan saja,” ujarnya, Kamis (19/6/2014).
Bagi PSK Dolly yang akan menghuni lokalisasi GBL dituntut untuk memenuhi persyaratan yang berlaku.

Diantaranya tes kesehatan dan dinyatakan tidak mengidap HIV/AIDS, dan melengkapi administrasi atau asal-usul yang jelas. Selama ini, GBL masih dapat dikontrol dari ancaman penyakit mematikan itu.

“Hal ini untuk meredam penyebaran penyakit mematikan. Jangan sampai PSK Dolly nantinya malah pembawa HIV ke sini. Sedangkan administrasi untuk tahu kejelasan asal-usulnya guna pendataan penghuni, supaya gampang untuk dilakukan kontrol dan pembinaan,” lanjutnya.

Gito juga mengaku tidak membatasi jumlah PSK Dolly yang akan pindah ke GBL. Kendati demikian, pihaknya berharap tidak ada PSK Dolly yang pindah ke GBL.

Sebab, dia memprediksi, pasca penutupan lokalisasi Dolly banyak PSK yang pindah masih di sekitaran Jawa Timur, salah satunya di Malang. “Sepertinya tidak ada. Tapi kami tetap waspada dan menerapkan aturan yang berlaku,” tambah dia.

Sejauh ini, lanjut Gito, penghuni GBL mencapai sekitar 260 orang. Dari semua penghuni GBL diberi pembinaan terkait pencegahan HIV/AIDS serta kualitas pelayanan. “Kami tegas dalam menegakkan aturan di sini. Apalagi terkait bahaya HIV/AIDS,” timpalnya.

Argy, salah seorang pemandu karaoke di lokalisasi GBL mengaku tidak khawatir jika nantinya ada PSK Dolly yang pindah ke GBL. Menurutnya, hal itu tidak mempengaruhi pendapatannya tiap malam.

“Tiap malam sekitar Rp300 ribu sampai Rp500 ribu. Tidak khawatir karena tamu yang datang biasanya sudah langganan,” katanya.

Namun, pihaknya memastikan sampai saat ini belum ada penghuni baru terutama yang datang dari Dolly Surabaya. “Kalaupun ada tidak masalah, asalkan mengikuti aturan yang ada di sini,” imbuhnya.

Sementara Bupati Kendal, Widya Kandi Susanti menyampaikan bahwa pihaknya masih akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mengantisipasi pindahnya PSK Dolly ke Kabupaten Kendal.

Meskipun tidak mengikuti jejak Tri Rismaharini, dia berharap wilayahnya tidak menjadi dampak luapan PSK Dolly.

“Kalau memang ada, maka kami akan sampaikan ke Wali Kota Surabaya kalau ini merupakan dampak dari penutupan Dolly. Saya harap tidak ada yang sampai ke Kendal,” tandasnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7782 seconds (0.1#10.140)