2 Hewan Taman Taru Jurug Mati, FX Hadi Geram

Kamis, 19 Juni 2014 - 16:25 WIB
2 Hewan Taman Taru Jurug Mati, FX Hadi Geram
2 Hewan Taman Taru Jurug Mati, FX Hadi Geram
A A A
SOLO - Wali Kota Solo bakal melakukan evaluasi menyeluruh terhadap jajaran direksi Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Solo. Evaluasi itu dilakukan menyusul matinya dua orangutan koleksi taman tersebut.

“Mereka itu gimana, asline iso ora ngurusi konservasi (bisa tidak mengurus konservasi), kok dibiarkan sampai mati mengenaskan,” ujar Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo, kepada wartawan, Kamis (19/6/2014).

Kedua orangutan yang diketahui bernama Kirno dan Peby tewas mengenaskan. Padahal usia keduanya masih muda dan masih bisa berkembang biak. Hal itu, menurut Rudy tidak bisa dibiarkan.

Untuk itu pihaknya dalam waktu dekat akan memanggil Direksi TSTJ untuk dimintai pertanggungjawaban. Jika terbukti matinya hewan langka itu karena kelalaian, maka akan diberi sanksi tegas. "Sanksi ya bermacam-macam, mulai dari penghentian aliran dana untuk TSTJ, hingga pencopotan jajaran Direksi TSTJ," katanya.

Ditambahkan dia, pihak TSTJ harus lebih konsenterasi mengurus hewan koleksi yang masih tersisa. Jika masih ada hewan yang mati, maka izin konservasi TSTJ akan dicabut. “Lebih selektif memberikan makanan dan melakukan perawatan secara benar agar sehat,” tegasnya.

Sementara itu, Dokter Hewan TSTJ Deby Tiara mengatakan, dari pemeriksaan awal dua satwa titipan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Tengah itu mati karena penyakit.

Dia mengatakan, untuk Kirno menurutnya mati karena radang hati yang disebabkan oleh bakteri. Hingga kini, bakteri itu belum terdeteksi berasal dari mana, apakah dari makanan pengelola atau makanan pengunjung.

Sedangkan untuk Peby, menurutnya sebelum mati terdekteksi diare selama beberapa hari. Setelah itu dikarantina selama dua pekan, akan tetapi nyawa Peby itu tidak tertolong hingga akhirnya mati pada 11 Juni 2014, menyusul Kirno yang terlebih dahulu mati pada 28 Mei 2014.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6554 seconds (0.1#10.140)
pixels