Analisa Tabrakan Maut di Tanjakan Emen
A
A
A
BANDUNG - Pihak kepolisian telah melakukan identifikasi mengenai penyebab kecelakaan yang merenggut sembilan nyawa di Tanjakan Emen, di Kampung Cicenang, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, pada Selasa 17 Juni 2014.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Martinus Sitompul menjelaskan, kecelakaan antara bus pariwisata yang membawa rombongan pelajar SMA Nurul Huda Cengkareng dari Museum Geologi menuju Jakarta dengan Nopol B 7529 XB dengan Kijang T 1118 TK terjadi sekira pukul 18.30 WIB.
"Saat di TKP, bus tiba-tiba oleng ke kanan dan terjadi tabrakan dengan Kijang yang saat itu dalam posisi menanjak. Akibatnya Kijang terpental lima meter ke bahu jalan sebelah kanan, sementara bus melaju tanpa arah hingga oleng dan terguling diluar bahu jalan dan masuk ke kebun teh," beber Martinus, Rabu (18/6/2014).
Dari analisa awal, kecelakaan tersebut diakibatkan oleh pengemudi bus yang Out of Control (OC) saat menurun di Tanjakan Emen arah ke Kabupaten Subang. Diduga fisik dari pengemudi bus bernama Dasril Asmara (64) kurang fit.
Akibatnya, konsentrasi saat mengemudi, ditambah cuaca mendung, dan kontur jalan yang cenderung miring ke kanan dalam kondisi turunan tajam dan belokan ke kiri membuat kecelakaan maut itu tak bisa terhindarkan.
"Diduga, jalan yang menurun membuat sopir membawa bus dengan santai dan adanya penurunan konsentrasi. Hingga terjadi OC pada kendali stir dengan refleksitas injak rem dan kopling," jelasnya.
Fakta mengenai pengemudi yang OC pun diperkuat dari hasil olah TKP yang menunjukan adanya bekas rem yang terdapat pada jalur lintas naik, sehingga menabrak ujung kanan depan Kijang.
Selain itu, kondisi ban belakang kanan bus yang mulai tipis dianggap kurang laik untuk digunakan. Alhasil saat bus kehilangan kendali, ban belakang meledak dan membuat bus akhirnya oleng dan terguling.
"Jadi kesimpulannya laka ini disebabkan OC dari pengemudi bus yang mengakibatkan bus kehilangan kendali menabrak mobil Kijang hingga akhirnya bus terguling," tukasnya.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Martinus Sitompul menjelaskan, kecelakaan antara bus pariwisata yang membawa rombongan pelajar SMA Nurul Huda Cengkareng dari Museum Geologi menuju Jakarta dengan Nopol B 7529 XB dengan Kijang T 1118 TK terjadi sekira pukul 18.30 WIB.
"Saat di TKP, bus tiba-tiba oleng ke kanan dan terjadi tabrakan dengan Kijang yang saat itu dalam posisi menanjak. Akibatnya Kijang terpental lima meter ke bahu jalan sebelah kanan, sementara bus melaju tanpa arah hingga oleng dan terguling diluar bahu jalan dan masuk ke kebun teh," beber Martinus, Rabu (18/6/2014).
Dari analisa awal, kecelakaan tersebut diakibatkan oleh pengemudi bus yang Out of Control (OC) saat menurun di Tanjakan Emen arah ke Kabupaten Subang. Diduga fisik dari pengemudi bus bernama Dasril Asmara (64) kurang fit.
Akibatnya, konsentrasi saat mengemudi, ditambah cuaca mendung, dan kontur jalan yang cenderung miring ke kanan dalam kondisi turunan tajam dan belokan ke kiri membuat kecelakaan maut itu tak bisa terhindarkan.
"Diduga, jalan yang menurun membuat sopir membawa bus dengan santai dan adanya penurunan konsentrasi. Hingga terjadi OC pada kendali stir dengan refleksitas injak rem dan kopling," jelasnya.
Fakta mengenai pengemudi yang OC pun diperkuat dari hasil olah TKP yang menunjukan adanya bekas rem yang terdapat pada jalur lintas naik, sehingga menabrak ujung kanan depan Kijang.
Selain itu, kondisi ban belakang kanan bus yang mulai tipis dianggap kurang laik untuk digunakan. Alhasil saat bus kehilangan kendali, ban belakang meledak dan membuat bus akhirnya oleng dan terguling.
"Jadi kesimpulannya laka ini disebabkan OC dari pengemudi bus yang mengakibatkan bus kehilangan kendali menabrak mobil Kijang hingga akhirnya bus terguling," tukasnya.
(san)