Soekarwo Larang Pasien Ringan Berobat ke RSU dr Soetomo

Selasa, 17 Juni 2014 - 05:48 WIB
Soekarwo Larang Pasien Ringan Berobat ke RSU dr Soetomo
Soekarwo Larang Pasien Ringan Berobat ke RSU dr Soetomo
A A A
SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Soekarwo meminta masyarakat untuk tidak menjadikan RSU dr Soetomo sebagai satu-satunya rujukan berobat.

Sebaliknya, Soekarwo menyarankan warga untuk datang ke puskesmas atau rumah sakit daerah, jika memang sakitnya tergolong ringan.

Imbuan ini disampaikan Soekarwo menyusul kondisi overload di RSU dr Soetomo. Hampir setiap hari jumlah pasien di Unit Gawat Darurat (UGD) menumpuk. Padahal, sakit yang diderita tak cukup parah. Akibatnya, pelayanan pun tidak berjalan maksimal.

Di UGD lanjut Soekarwo, para dokter sering kewalahan. Ini karena antara jumlah dokter dengan pasien tidak seimbang. Dokter jaga terbatas. Sementara pasien tak terhitung jumlahnya. “Ini yang sering membuat dokter kerepotan,” ungkapnya.

Menurut Soekarwo, kondisi tersebut terjadi karena budaya masyarakat yang kurang tepat. Mereka merasa belum puas bila belum berobat ke RSU dr Soetomo.

“Masyarakat itu kadang merasa masih belum sehat betul, kalau belum ke dr Soetomo,”candanya.

Sebagai contoh, banyaknya kasus penyakit ringan yang diderita oleh beberapa pasien, namun mereka tetap memilih berobat dan minta ditangani oleh UGD RSU dr Soetomo. Hal inilah yang dianggap Soekarwo berlebihan.

“Misalnya sakit pilek, atau sakit punggung saja minta ditangani oleh UGD. Sehingga ditambah tenaga medis beberapapun tetap tidak akan tuntas persoalannya,”ujarnya.

Karena itu, Soekarwo meminta masyarakat lebih realistis. Bila memang sakit tersebut bisa ditangani di Puskesmas atau rumah sakit di daerah, maka tidak perlu di bawa ke RSU dr Soetomo.

Selain tenaga medis yang terbatas, dia juga khawatir malah tidak terlayani dengan baik. “Yang namanya perawatan di UGD itu seharusnya mereka yang penyakitnya masuk kategori spesialis. Kalau ringan-ringan saja, di puskesmas atau rumah sakit daerah juga bisa sembuh kok. Jadi jangan lantas membeda-bedakan perawatan yang ada di seluruh rumah sakit milik pemerintah,”tandasnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6526 seconds (0.1#10.140)