PSK Dolly Naik Haji dari Hasil Melacur

Kamis, 12 Juni 2014 - 15:11 WIB
PSK Dolly Naik Haji...
PSK Dolly Naik Haji dari Hasil Melacur
A A A
SURABAYA - Siapa bilang Pekerja Seks Komersial (PSK) jauh dari agama dan nilai-nilai religius? Buktinya Siti Azizah, PSK yang telah malang melintang di Lokalisasi Dolly sudah berhasil menunaikan ibadah haji.

Soal diterima atau tidak ibadahnya, karena menggunakan uang dari hasil melacur untuk naik haji, itu bukan urusannya. Tetapi biarkan menjadi urusan Allah. Namun yang terpenting baginya adalah niat tulus untuk menjalankan ibadah.

Kepada wartawan, Siti mencurahkan isi hatinya. Dia mengaku terpaksa dan tidak pernah sebelumnya berniat menjadi pelacur dan hidup di Lokalisasi Dolly, seperti nasib membanya sekarang.

“Saya tidak tahan dengan suami saya. Akhirnya saya cerai. Setelah cerai, saya terpaksa membanting tulang menghidupi anak saya. Anak saya ada lima. Untuk bisa bertahan hidup, saya terpaksa menjadi PSK,” ujar Siti, kepada saat berbincang dengan wartawan, Kamis (12/6/2014).

Dengan mata berkaca-kaca, perempuan asal kota dingin Malang ini mengaku, dari hasil melacur dan melayani para pria hidung belang di Dolly, dia berhasil menyekolahkan ketiga anaknya hingga lulus kuliah.

Saat ini, masih ada dua lagi anaknya yang duduk di bangku SMA. Saat ini, Siti sudah tidak menjadi pelacur. Dia sudah naik pangkat menjadi mucikari, dan memiliki 17 anak buah (PSK). Hampir semua PKS yang bekerja untuknya adalah yatim piatu.

Diambilnya PSK dari yatim piatu ini dengan alasan, mereka butuh makan untuk hidup setiap hari, karena tidak ada lagi orangtua yang dapat menghidupi mereka.

“Saya harap, anak-anak saya ini (ke-17 PSK) nantinya bisa dapat suami yang baik dan dapat mencukupi kebutuhan hidup mereka. Dengan begitu, mereka tidak lagi hidup dari Dolly,” katanya dengan suara serak.

Siti mengungkapkan, dalam waktu dekat, dia akan kembali berangkat ke Tanah Suci Mekkah untuk menunaikan ibadah umrah. Sebelumnya, Siti sudah pernah menunaikan ibadah Haji.

Kedatangannya ke Tanah Suci ini tidak hanya untuk tujuan ibadah semata, tapi juga mengharap barokah dari rumah Tuhan itu. Dia juga ingin menepis anggapan bahwa perempuan yang hidup di lokalisasi itu tidak pernah beribadah dan jauh dari agama.

“Saya mohon, tolong dengarkan curahan hati seorang janda ini. Saya hanya ingin bertahan hidup. Saya memang bukan seorang kiai, tapi saya kasihan pada anak-anak saya (PSK). Tolong jangan ditutup (lokalisasi Dolly),” tukasnya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1024 seconds (0.1#10.140)