Kapal Nelayan TTU Terdampar di Amfoang Utara
A
A
A
KEFAMENANU - Kapal Motor Tanjung Bastian berisi delapan nelayan asal Oebubun, Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur, yang hilang sejak Jumat pekan lalu, dikabarkan terdampar di Perairan Amfoang Utara, Kabupaten Kupang. Peristiwa hilangnya delapan nelayan itu sempat membuat keluarga korban mencari ke Timor Leste.
Nakhoda kapal, Agustinus Sanbein, bukan Agustinus Siki seperti berita sebelumnya, saat dihubungi wartawan mengaku mereka terseret ombak sejak Jumat malam karena mesin kapal yang mereka tumpangi itu mengalami kerusakan hebat.
"Saat kapal terempas di pinggir pantai dekat Amfoang, ada perahu lain yang ada, namun kami panggil-panggil mereka tidak mau merapat. Terpaksa saya berenang ke darat dan minta pertolongan," ungkap Agustinus Sanbein saat dihubungi via telepon selulernya, Senin (9/6/2014).
Agustinus menyebutkan, saat terombang-ambing di tengah laut selama tiga hari, mereka hanya minum air laut. Sebab, stok makanan saat itu hanya untuk sehari melaut. "Saat semua sudah berhasil turun dari atas Kapal Motor Tanjung Bastian, kami semua cari rumah kepala desa dan kami sementara menginap di rumah kepala desa sejak tadi malam. Kami diberi makan oleh kepala desa," kata Agustinus.
Diberitakan sebelumnya, delapan nelayan Wini, Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur (NTT) hilang saat sedang melaut menggunakan Kapal Motor Tanjung Bastian, sejak Jumat (6/6/2014) sore. Kedelapan orang itu diduga hilang digulung ombak tinggi.
Nakhoda kapal, Agustinus Sanbein, bukan Agustinus Siki seperti berita sebelumnya, saat dihubungi wartawan mengaku mereka terseret ombak sejak Jumat malam karena mesin kapal yang mereka tumpangi itu mengalami kerusakan hebat.
"Saat kapal terempas di pinggir pantai dekat Amfoang, ada perahu lain yang ada, namun kami panggil-panggil mereka tidak mau merapat. Terpaksa saya berenang ke darat dan minta pertolongan," ungkap Agustinus Sanbein saat dihubungi via telepon selulernya, Senin (9/6/2014).
Agustinus menyebutkan, saat terombang-ambing di tengah laut selama tiga hari, mereka hanya minum air laut. Sebab, stok makanan saat itu hanya untuk sehari melaut. "Saat semua sudah berhasil turun dari atas Kapal Motor Tanjung Bastian, kami semua cari rumah kepala desa dan kami sementara menginap di rumah kepala desa sejak tadi malam. Kami diberi makan oleh kepala desa," kata Agustinus.
Diberitakan sebelumnya, delapan nelayan Wini, Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur (NTT) hilang saat sedang melaut menggunakan Kapal Motor Tanjung Bastian, sejak Jumat (6/6/2014) sore. Kedelapan orang itu diduga hilang digulung ombak tinggi.
(zik)