3 Perampok Nasabah Bank Ditangkap, 2 Ditembak

Kamis, 05 Juni 2014 - 17:22 WIB
3 Perampok Nasabah Bank Ditangkap, 2 Ditembak
3 Perampok Nasabah Bank Ditangkap, 2 Ditembak
A A A
SEMARANG - Tiga dari 13 tersangka komplotan spesialis pencurian nasabah bank berhasil dibekuk jajaran Tim Resmob Polrestabes Semarang. Mereka adalah Alansyah alias Aloy (32), Hadi Waluyo (38), Fadji Andi (29).

Alansyah dan Hadi terpaksa dilumpuhkan dengan timah panas, karena mencoba kabur dan melawan petugas saat ditangkap. Sementara Fadji Andi dilimpahkan ke Polres Demak, karena dia juga terlibat kasus di wilayah hukum Demak.

Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Djihartono saat gelar perkara di Mapolrestabes Semarang mengatakan, komplotan ini merupakan spesialis pencurian nasabah bank. Adapun modus yang digunakan para pelaku adalah dengan cara mengembosi ban mobil korban dan memecah kaca untuk kemudian mengambil tas yang berisi uang itu.

“Terakhir, komplotan ini beraksi, di Jalan Brigjen Sudiarto tidak jauh dari Masjid Jami Pedurungan, pada 2 Mei 2014. Korbannya adalah Karmadi (42), warga bekasi sehingga mengalami kerugian hingga Rp70 juta,” ujarnya, Kamis (5/6/2014).

Para pelaku lanjut dia telah mengincar korban sejak mengambil uang di bank. Kemudian, mereka membuntuti korban untuk dan terus menempel mobil yang dibawa oleh korban dari belakang.

“Sesampainya di tempat sepi, pelaku menempelkan paku di ban belakang mobil korban. Saat korban berhenti dan memeriksa ban belakang karena kempis, saat itulah para pelaku beraksi dengan cara memecah kaca dan mengambil tas berisi uang itu,” imbuhnya.

Selain ketiga pelaku itu lanjut dia, pihaknya masih memburu sepuluh anggota komplotan lainnya yang berhasil kabur. Mereka adalah Ujang (35), Tongki alias Toni (33), Erik alias Eyi (35), Melki alias Damen (35), Zambulon alias Angga (27), Babolo alias Bibo (28), Amar alias Umar (32), Jalu alias Ali (32), Amri alias Gemuk (36), dan Awe alias Awi (30).

“Komplotan ini sering beraksi di lintas provinsi, kami akan terus kembangkan kasus ini termasuk mengejar para pelaku lain yang berhasil kabur itu,” pungkasnya.

Sementara itu, menurut pengakuan Alansyah, aksi yang dilakukan itu telah direncanakan sejak jauh-jauh hari. Bahkan, para pelaku sebelumnya telah menyewa kamar hotel di Bandungan untuk menentukan dimana mereka akan mencari target.

“Kami berkumpul disebuah Hotel di Bandungan untuk menentukan target operasi. Kemudian kami menyepakati akan beraksi di sebuah Bank di daerah Pedurungan,” terangnya.

Dalam beraksi, komplotan itu lanjut dia dibagi tugas masing-masing. Ada yang mencari target, ada yang membuntuti dan ada yang menjadi eksekutor untuk mengambil uang itu.

“Saya dapat jatah untuk membuntuti korban, setelah melihat ada korban yang diperkirakan mengambil uang dalam jumlah banyak langsung saya buntuti,” imbuhnya.

Alansyah mengaku membuntuti mobil itu untuk memasangkan paku di ban mobil Fortuner yang dikendarai korban. Begitu mobil berhenti di lampu merah, dia meletakkan sandal jepit yang telah dipasangi paku di bawah ban mobil bagian kiri.

Setelah mobil berjalan jarak 100 meter, korban berhenti karena ban belakang mobilnya kempis. Saat dia turun dan memeriksa ban mobil itulah, para pelaku lain beraksi dengan memecah kaca dan mengambil tas milik korban.

“Setelah berhasil, kami kemudian berkumpul di hotel semula kami kumpul dan membagi uang. Setiap orang mendapat jatah Rp5 juta, sisanya untuk makan bersama dan beli bensin,” pungkasnya.

Setelah aksinya berhasil, para pelaku kemudian membubarkan diri. Beberapa pelaku yang sebagian berasal dari Sumatera Selatan kemudian kembali ke daerah masing-masing. Sementara nahas bagi Alansyah dan kedua rekannya, mereka tertangkap saat berada di Kota Semarang.

Mereka bertiga diancam dengan Pasal 363 Ayat 1 ke 4 e dan 5 e KUHP tentang Pencurian dengan pemberatan dan atau Pasal 480 KUHP tentang Pertolongan Jahad.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7286 seconds (0.1#10.140)