24 Tahanan Wanita Disiksa Sipir Lapas

Kamis, 05 Juni 2014 - 15:48 WIB
24 Tahanan Wanita Disiksa Sipir Lapas
24 Tahanan Wanita Disiksa Sipir Lapas
A A A
LUBUKLINGGAU - Oknum sipir Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IIA Kota Lubuklinggau berinisial DSA diduga melakukan penganiayaan terhadap 24 tahanan titipan dan narapidana (Napi) wanita di Blok Anggrek, Selasa (3/6) sekitar pukul 11.00 WIB.

Hal itu terungkap ketika ada tiga tahanan titipan lapas tersebut hendak mengikuti persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Kota Lubuklinggau, Kamis (5/6/2014).

Ketiga tahanan ini mengadukan perbuatan oknum lapas tersebut ke anggota keluarganya dan menunjukkan luka memar bekas penganiayaan.

Ketiga tahanan tersebut, diantaranya Rianti (36) tahanan kasus narkoba; Surianti (32) tahanan kasus penganiayaan dan Zubaida tahanan kasus narkoba.

Mereka disiksa karena kedapatan ditemukan bekas bungkus rokok yang berada di dalam WC ruangan saat razia oleh petugas lapas.

Rianti menjelaskan, penganiayaan yang dialami ke 24 narapidana ini terjadi saat sedang diadakan razia mendadak oleh sipir DSA.

Razia mendadak memang sering dilakukan oleh petugas lapas karena kerap menemukan bekas bungkus rokok.

Setelah tidak ada satupun yang mengaku, lanjut Rianti, petugas sipir tersebut langsung membariskan seluruh tahanan dan narapidana.

"Akhirnya dia (DSA) memukuli kami seenaknya untuk dipaksa mengaku. Kami dipukuli sebanyak empat kali dipunggung dan lengan tangan kiri menggunakan gagang sapu. Bahkan kedua telapak tangan juga dipukul menggunakan sendal berbahan kayu, " kata Rianti.

Bahkan, bukan hanya sekali penyiksaan yang dilakukan oleh oknum lapas tersebut, terkadang mereka tidak diperbolehkan keluar dan tidak diberi makan dengan alasan hukuman yang diberikan oleh pegawai lapas.

Selain itu, DSA sering melakukan razia secara mendadak. Jika ada barang yang ditemukan maupun uang yang diberikan oleh keluarga para tahanan, langsung diambil oleh DSA.

"Kalau ketahuan menyimpan uang, pasti diambil dia, saat ditanya mau diapakan uang itu. DSA menjawab uangnya untuk dibelikan susu anaknya, dan ngomong lagi bokek," kata salah satu tahanan lainnya.

Tahanan ini juga menjelaskan, setiap hari terdapat dua sipir wanita yang berjaga. Selain DSA salah satu sipir lainnya bernama Dewi.

Namun, perilaku Dewi tidak seberingas yang diperlihatkan oleh DSA. "Kalau ibu Dewi baik, dia tidak pernah menyiksa, bahkan kalau ditanya oleh DSA. Ibu Dewi hanya bilang sudah disiksa jawab seperti itu," katanya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5747 seconds (0.1#10.140)