Situs Kuno Ditemukan di Kepulauan Karimunjawa

Rabu, 04 Juni 2014 - 13:05 WIB
Situs Kuno Ditemukan di Kepulauan Karimunjawa
Situs Kuno Ditemukan di Kepulauan Karimunjawa
A A A
JEPARA - Dinas Pariwisata dan Budaya (Disbudpar) Jepara, Jawa Tengah menemukan situs kuno di Pulau Genting, Kepulauan Karimunjawa.

Disparbud akan mendaftarkan situs yang diperkirakan berusia ratusan atau ribuan tahun ini ke Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah.

Kabid Kebudayaan pada Disparbud Jepara Amin Ayahudi mengatakan, masyarakat Karimunjawa mengenal situs tersebut dengan situs "Mbah Endang".

Diperkirakan, situs tersebut lebih tua dibanding situs Sunan Nyamplungan yang dikenal sebagai orang yang "mbabat alas" Kepulauan Karimunjawa.

Situs “Mbah Endang” ini, berada di sebuah bukit atau sekitar 50 meter dari Dermaga Pulau Genting. Jika ditempuh dengan perjalanan laut dari Desa Karimunjawa dibutuhkan waktu sekitar 2 jam.

"Saat ini belum ada yang dapat mengungkap siapa tokoh “Mbah Endang” ini," kata Amin, di Jepara, Rabu (4/6/2014).

Dijelaskan Amin, yang menarik dari situs tersebut yaitu ditemukannya batu merah dengan lebar 30 cm dan panjang 45 cm dengan ketebalan sekitar 15 – 20 cm.

Batu merah tersebut tersusun rapi menyerupai punden berundak. Tapi belum semua bagian susunan batu merah tersebut diketahui bentuknya karena masih ada yang tertimbun tanah.

"Kemungkinan situs ini tempat pemujaan, atau susunan candi pada umumnya. Hanya saja, bahan yang digunakan menggunakan batu merah. Itu batu merah bukan batu bata merah. Anehnya, batu merah tersebut, tidak ditemukan di sekitar Kepulauan Karimunjawa," paparnya.

Amin berharap, dengan didaftarkannya situs tersebut ke BPCB Jateng, maka akan mendapatkan perhatian lebih dari pihak terkait. Termasuk, kemungkinan dilakukan penelitian lebih lanjut oleh para arkeolog.

Dan jika hasil penelitian itu sudah diketahui, maka akan bisa memperkaya kekayaan wisata Kepulauan Karimunjawa.

"Selama ini Karimunjawa lebih dikenal dengan wisata laut atau bawah lautnya. Tentu akan menarik lagi jika ada wisata sejarah, pra sejarah atau wisata religi di sana," tandasnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7256 seconds (0.1#10.140)