5 Pekerja Tewas Tertimbun, 7 Belum Ditemukan
A
A
A
SAMARINDA - Jumlah pekerja yang berhasil dievakuasi dan tewas tertimpa reruntuhan gedung tiga lantai, di Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), hingga kini telah berjumlah lima orang.
Sementara tujuh orang lainnya dikabarkan masih tertimbun runtuhan gedung. Hingga kini, petugas evakuasi masih melakukan pencarian korban di lokasi reruntuhan gedung.
"Total korban yang bekerja pada PT. Firma Abadi sebanyak 84 orang, di mana 72 orang korban selamat atau hidup (masih dirawat di RSU AWS tujuh orang), lima orang meninggal dunia, dan tujuh orang masih tertimbun reruntuhan bangunan," ujar Kepala BPBD Kota Samarinda Ribby, kepada wartawan, Rabu (4/6/2014).
Ditambahkan dia, sebelumnya sempat terjadi kesimpangsiuran data korban yang tertimpa reruntuhan bangunan. Namun, setelah dilakukan pendataan ulang diketahui jumlah korban 84 orang, bukan 85 orang. Kesalahan jumlah itu akibat nama korban tercatat dua kali.
"Tim gabungan dari BPBD, TNI, Polri, Basarnas, PMI, Tagana, SKPD dan relawan masih melakukan pencarian korban," sambungnya.
Dia melanjutkan, Wali Kota Samarinda Syahrie Jaang menunjuk Kepala BPBD Kota Samarinda menjadi komandan penanganan darurat, dan menambah alat-alat berat untuk mendukung pencarian korban.
"Basarnas mengerahkan alat dengan sensor infra red untuk mengidentifikasi lokasi korban yang tertimbun puing-puing bangunan," tukasnya.
Sementara tujuh orang lainnya dikabarkan masih tertimbun runtuhan gedung. Hingga kini, petugas evakuasi masih melakukan pencarian korban di lokasi reruntuhan gedung.
"Total korban yang bekerja pada PT. Firma Abadi sebanyak 84 orang, di mana 72 orang korban selamat atau hidup (masih dirawat di RSU AWS tujuh orang), lima orang meninggal dunia, dan tujuh orang masih tertimbun reruntuhan bangunan," ujar Kepala BPBD Kota Samarinda Ribby, kepada wartawan, Rabu (4/6/2014).
Ditambahkan dia, sebelumnya sempat terjadi kesimpangsiuran data korban yang tertimpa reruntuhan bangunan. Namun, setelah dilakukan pendataan ulang diketahui jumlah korban 84 orang, bukan 85 orang. Kesalahan jumlah itu akibat nama korban tercatat dua kali.
"Tim gabungan dari BPBD, TNI, Polri, Basarnas, PMI, Tagana, SKPD dan relawan masih melakukan pencarian korban," sambungnya.
Dia melanjutkan, Wali Kota Samarinda Syahrie Jaang menunjuk Kepala BPBD Kota Samarinda menjadi komandan penanganan darurat, dan menambah alat-alat berat untuk mendukung pencarian korban.
"Basarnas mengerahkan alat dengan sensor infra red untuk mengidentifikasi lokasi korban yang tertimbun puing-puing bangunan," tukasnya.
(san)