Perawatan Pasien Sakit Jiwa Tidak Optimal

Selasa, 20 Mei 2014 - 14:50 WIB
Perawatan Pasien Sakit...
Perawatan Pasien Sakit Jiwa Tidak Optimal
A A A
GARUT – Upaya merujuk warga yang menderita penyakit gangguan jiwa ke Rumah Sakit Cisarua, Bandung, dianggap tidak optimal. Pasalnya, penderita sakit jiwa dirawat hanya satu bulan.

“Apakah dinyatakan sudah sembuh atau belum sembuh, warga yang dirawat di sana harus pulang dan kembali ke kampung. Banyak yang belum sembuh tapi harus pulang,” kata Ketua Forum Desa Siaga Kesehatan Jiwa Kecamatan Kersamanah Empon Maesaroh, Selasa (20/5/2014).

Menurut Empon, hal tersebut diketahuinya berdasarkan berbagai pengalamannya saat mengantar warga dari Desa Kersamanah untuk menjalani perawatan. Biasanya, kata dia, alasan dari pihak rumah sakit adalah keterbatasan ruangan perawatan.

“Akibatnya banyak warga yang anggota keluarganya mengalami sakit jiwa lebih memilih berobat ke alternatif. Pengobatan ini ada di Garut, namun itu juga bagi mereka yang memiliki uang, sedangkan yang keadaannya miskin memilih merawat di rumah seadanya,” ujarnya.

Selain singkatnya masa perawatan, Menurut Empon proses perawatan ke rs tersebut lama.

“Misalnya sekarang ada yang ‘sakit’, warga penderita ini tidak bisa langsung dirujuk ke sana hari itu juga, melainkan harus konfirmasi dahulu ke rumah sakit. Dari penjelasan yang diberikan pihak rumah sakit, konfirmasi itu perlu dilakukan karena mereka harus menyiapkan dahulu ruangan atau kamar perawatannya,” paparnya.

Ia pun berharap agar ke depan pemerintah dapat menyediakan sarana perawatan khusus untuk warga penderita penyakit jiwa. Bagaimanapun, sambung dia, warga yang jiwanya terganggu sangat membutuhkan perhatian dari pemerintah.

“Rumah sakit jiwa atau fasilitas perawatan medis untuk gangguan jiwa di Garut tidak ada, padahal warga yang menderita penyakit jiwa di kabupaten ini jumlahnya banyak. Apalagi mereka berasal dari kalangan tidak mampu,” tukasnya.

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 116 warga asal Kecamatan Kersamanah, Kabupaten Garut, Jawa Barat, menderita penyakit gangguan jiwa. Seluruh warga ini berdomisili terpencar di enam desa, yaitu Desa Kersamanah, Sukamaju, Nanjungjaya, Girijaya, Sukamerang, dan Mekaraya.
(lns)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8015 seconds (0.1#10.140)