Rumah Dibobol Pencuri, Ketua DPRD Jateng Merugi Puluhan Juta
A
A
A
SEMARANG - Rumah milik Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jateng Rukma Setiabudi yang terletak di Jalan Abdulrahman Saleh, Kecamatan Semarang Barat, dilaporkan menjadi korban pencurian. Akibatnya, Rukma mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah.
Dari informasi yang berhasil dihimpun dari seorang sumber, pencurian tersebut diketahui sejak Senin (7/4) lalu. Namun, oleh pemilik rumah baru dilaporkan kepada Mapolrestabes Semarang beberapa hari yang lalu. "Iya, kejadiannya sejak April lalu, tapi baru dilaporkan belum lama ini," ujar sumber yang tidak mau disebutkan namanya itu.
Sumber tersebut mengatakan, pencuri berhasil membawa kabur uang tunai senilai Rp20 juta. Tak hanya itu, pencuri juga berhasil membawa kabur uang dalam bentuk dollar senilai lebih dari Rp1,5 juta.
Hal tersebut dibenarkan oleh Kasat Reskrim Polrestabes Semarang AKBP Wika Hardiyanto. Saat ditemui di kantornya, Senin (19/5/2014), Wika mengatakan jika benar rumah orang nomor satu di DPRD Jateng tersebut menjadi korban pencurian. "Kami sudah menerima laporan tersebut, adapun penelusuran sudah kami lakukan. Saat ini masih dalam tahap pengembangan, mudah-mudahan pelaku bisa diketahui dan cepat tertangkap," kata dia.
Lebih lanjut Wika menambahkan, pencurian tersebut memang terjadi beberapa pekan lalu. Namun karena kesibukan, pemilik rumah baru bisa melaporkannya kepada polisi belum lama ini. Pemilik rumah juga sempat melakukan penelusuran tersendiri sebelum akhirnya memutuskan untuk melapor.
"Saat itu pemilik rumah melakukan pengecekan dan menemukan uang Rp20 juta dan uang dollar yang disimpan di dalam lemari sudah tidak ada. Setelah itu baru dia (Rukma) melaporkan kepada kami," imbuhnya.
Dari hasil pemeriksaan sementara, Wika mengatakan pihaknya tidak menemukan adanya kerusakan di sekitar lokasi rumah itu. Pintu maupun jendela bahkan lemari tempat Rukma menyimpan uang tersebut masih dalam kondisi bagus. "Tidak ada bekas congkelan, makanya kami masih menggali informasi dan mengumpulkan bukti bagaimana pelaku tersebut beraksi," ujarnya.
Namun, melihat hasil pemeriksaan sementara itu, pihaknya menduga pelaku adalah orang yang mengetahui seluk beluk rumah. Sehingga, pelaku dapat begitu mudah menemukan lokasi barang berharga sehingga dapat mengambilnya dengan mudah.
"Kami menduga pelaku sudah hafal benar kondisi rumah itu termasuk lokasi penyimpanan uang. Saat kondisi rumah kosong, pelaku dengan mudah melancarkan aksinya. Kami akan mintai keterangan termasuk siapa saja yang saat itu berada di dalam rumah," pungkas Wika.
Dari informasi yang berhasil dihimpun dari seorang sumber, pencurian tersebut diketahui sejak Senin (7/4) lalu. Namun, oleh pemilik rumah baru dilaporkan kepada Mapolrestabes Semarang beberapa hari yang lalu. "Iya, kejadiannya sejak April lalu, tapi baru dilaporkan belum lama ini," ujar sumber yang tidak mau disebutkan namanya itu.
Sumber tersebut mengatakan, pencuri berhasil membawa kabur uang tunai senilai Rp20 juta. Tak hanya itu, pencuri juga berhasil membawa kabur uang dalam bentuk dollar senilai lebih dari Rp1,5 juta.
Hal tersebut dibenarkan oleh Kasat Reskrim Polrestabes Semarang AKBP Wika Hardiyanto. Saat ditemui di kantornya, Senin (19/5/2014), Wika mengatakan jika benar rumah orang nomor satu di DPRD Jateng tersebut menjadi korban pencurian. "Kami sudah menerima laporan tersebut, adapun penelusuran sudah kami lakukan. Saat ini masih dalam tahap pengembangan, mudah-mudahan pelaku bisa diketahui dan cepat tertangkap," kata dia.
Lebih lanjut Wika menambahkan, pencurian tersebut memang terjadi beberapa pekan lalu. Namun karena kesibukan, pemilik rumah baru bisa melaporkannya kepada polisi belum lama ini. Pemilik rumah juga sempat melakukan penelusuran tersendiri sebelum akhirnya memutuskan untuk melapor.
"Saat itu pemilik rumah melakukan pengecekan dan menemukan uang Rp20 juta dan uang dollar yang disimpan di dalam lemari sudah tidak ada. Setelah itu baru dia (Rukma) melaporkan kepada kami," imbuhnya.
Dari hasil pemeriksaan sementara, Wika mengatakan pihaknya tidak menemukan adanya kerusakan di sekitar lokasi rumah itu. Pintu maupun jendela bahkan lemari tempat Rukma menyimpan uang tersebut masih dalam kondisi bagus. "Tidak ada bekas congkelan, makanya kami masih menggali informasi dan mengumpulkan bukti bagaimana pelaku tersebut beraksi," ujarnya.
Namun, melihat hasil pemeriksaan sementara itu, pihaknya menduga pelaku adalah orang yang mengetahui seluk beluk rumah. Sehingga, pelaku dapat begitu mudah menemukan lokasi barang berharga sehingga dapat mengambilnya dengan mudah.
"Kami menduga pelaku sudah hafal benar kondisi rumah itu termasuk lokasi penyimpanan uang. Saat kondisi rumah kosong, pelaku dengan mudah melancarkan aksinya. Kami akan mintai keterangan termasuk siapa saja yang saat itu berada di dalam rumah," pungkas Wika.
(zik)