Massa nekat bajak mobil milik PT Cemindo Gemilang
A
A
A
Sindonews.com - Aksi massa yang memblokir jalan dan jembatan Lebak Selatan ricuh. Kericuhan terjadi lantaran massa nekat membajak mobil milik pabrik semen PT Cemindo Gemilang yang kebetulan hendak melintas.
Mobil yang dikendarai oleh pihak manajemen PT Cemindo Gemilang menolak distop dan terus melaju. Karena banyaknya massa yang mencegat, pihak pabrik semen tak bisa berbuat apa-apa.
Namun meski telah dibajak, pihak manajemen tetap menolak untuk diajak bicara. Mereka memilih meninggalkan mobilnya di lokasi aksi digelar.
Tatan Tohayudin salah seorang peserta aksi mengatakan, pihak pabrik tidak memiliki itikad baik. Sejak pertama kali pabrik itu dibuka, warga masyarakat di sekitar pabrik tak pernah diajak bicara.
"Mereka tidak pernah mengadakan pertemuan dengan kami, terpaksa kami melakukan ini," tukasnya, Sabtu (17/5/2014)
Selain tak pernah sosialisasi dengan masyarakat, pihak perusahaan juga tidak memberikan peluang pekerjaan kepada warga sekitar sehingga tingkat pengangguran di daerah sekitar tinggi.
"Daerah kami dijadikan tempat pabrik mereka, tapi warga di sini tidak dilibatkan," tukas Tatan.
Selama ini pihak pabrik mengaku mengakomodir tenaga kerja lokal, tapi buktinya tidak ada sama sekali. "Bohong besar, kalau mereka merekrut, buktinya pengangguran di sini tinggi," tandasnya.
Mobil yang dikendarai oleh pihak manajemen PT Cemindo Gemilang menolak distop dan terus melaju. Karena banyaknya massa yang mencegat, pihak pabrik semen tak bisa berbuat apa-apa.
Namun meski telah dibajak, pihak manajemen tetap menolak untuk diajak bicara. Mereka memilih meninggalkan mobilnya di lokasi aksi digelar.
Tatan Tohayudin salah seorang peserta aksi mengatakan, pihak pabrik tidak memiliki itikad baik. Sejak pertama kali pabrik itu dibuka, warga masyarakat di sekitar pabrik tak pernah diajak bicara.
"Mereka tidak pernah mengadakan pertemuan dengan kami, terpaksa kami melakukan ini," tukasnya, Sabtu (17/5/2014)
Selain tak pernah sosialisasi dengan masyarakat, pihak perusahaan juga tidak memberikan peluang pekerjaan kepada warga sekitar sehingga tingkat pengangguran di daerah sekitar tinggi.
"Daerah kami dijadikan tempat pabrik mereka, tapi warga di sini tidak dilibatkan," tukas Tatan.
Selama ini pihak pabrik mengaku mengakomodir tenaga kerja lokal, tapi buktinya tidak ada sama sekali. "Bohong besar, kalau mereka merekrut, buktinya pengangguran di sini tinggi," tandasnya.
(lns)