Jembatan Solokaso di Pacet amblas
A
A
A
Sindonews.com - Jembatan Solokaso yang berada di Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung, amblas. Kondisi seperti itu sebenarnya sudah terjadi sejak Rabu 14 Mei lalu. Saat itu jembatan penghubung Desa Pacet dengan Desa Maruyung dan Desa Mandala Haji amblas sebagian, namun hari ini semakin parah dan melebar.
Informasi yang didapatkan menyebutkan, jembatan sepanjang 25 meter yang berdiri sejak tahun 2007 lalu itu telah tiga kali mengalami amblas.
Sayangnya, hingga kini pemerintah setempat belum melakukan upaya perbaikan bahkan terkesan dibiarkan. Sejumlah warga terpaksa membuat jembatan alternatif yang terbuat dari kayu agar dimanfaatkan sebagai akses sementara menunggu pembenahan.
Seorang warga Desa Mandala Haji Alo Tarmidi, 45, mengatakan amblasnya jembatan di ruas jalan penghubung dua desa di Kecamatan Pacet ini merupakan kali ketiga.
Menurutnya, dinding bagian bawah jembatan tak kuat menahan debit air sungai Citarum sehingga terus mengalami retakan.
"Beberapa bulan yang lalu jembatan juga ini sempat amblas, tapi kali ini lebih parah amblasnya," tukas Alo dilokasi kejadian, Sabtu (17/5/2014).
Dia berharap pemerintah setempat segera melakukan perbaikan sebab aktivitas warga menjadi terganggu akibat terputusnya jembatan Solokaso itu.
"Kami beserta beberapa warga kini mencoba membangun jembatan penghubung yang terbuat dari kayu agar warga bisa melintas namun memang terbatas. Warga juga terpaksa memutar ke arah Sukarame yang jarak tempuhnya sekitar lima kilometer,"tuturnya.
Di tempat yang sama, Staf Desa Mandala Haji Sutarya mengatakan, pihaknya sudah berupaya mengajukan proses perbaikan kepada Dinas Bina Marga agar jembatan segera diperbaiki.
"Namun, hingga kini kami masih juga menunggu kapan program perbaikan dilakukan karena pengajuan telah dilayangkan sejak lama begitu kejadian amblas jalan yang pertama," tuturnya.
Menurut dia, program perbaikan akan dilakukan pemerintah kabupaten. Di sisi lain, aparat desa juga berharap agar persoalan ini segera diselesaikan karena membuat warga khawatir. Terlebih, jika debit air di Sungai Citarum kembali tinggi.
"Pada dasarnya kami dari desa telah berupaya agar jembatan penghubung ini dapat segera dibenahi. Dan semoga saja dapat benar-benar direalisasikan dalam waktu dekat ini agar aktivitas warga tidak terganggu,"katanya.
Sementara itu, Kapolsek Pacet AKP Deden Saripin mengatakan, jajarannya meminta kepada warga agar berhati-hati saat melintasi jembatan sementara yang dibangun secara gotong royong oleh warga.
"Kami juga telah memasang rambu-rambu peringatan terkait rusaknya jembatan tersebut agar sementara tidak digunakan," ujarnya.
Informasi yang didapatkan menyebutkan, jembatan sepanjang 25 meter yang berdiri sejak tahun 2007 lalu itu telah tiga kali mengalami amblas.
Sayangnya, hingga kini pemerintah setempat belum melakukan upaya perbaikan bahkan terkesan dibiarkan. Sejumlah warga terpaksa membuat jembatan alternatif yang terbuat dari kayu agar dimanfaatkan sebagai akses sementara menunggu pembenahan.
Seorang warga Desa Mandala Haji Alo Tarmidi, 45, mengatakan amblasnya jembatan di ruas jalan penghubung dua desa di Kecamatan Pacet ini merupakan kali ketiga.
Menurutnya, dinding bagian bawah jembatan tak kuat menahan debit air sungai Citarum sehingga terus mengalami retakan.
"Beberapa bulan yang lalu jembatan juga ini sempat amblas, tapi kali ini lebih parah amblasnya," tukas Alo dilokasi kejadian, Sabtu (17/5/2014).
Dia berharap pemerintah setempat segera melakukan perbaikan sebab aktivitas warga menjadi terganggu akibat terputusnya jembatan Solokaso itu.
"Kami beserta beberapa warga kini mencoba membangun jembatan penghubung yang terbuat dari kayu agar warga bisa melintas namun memang terbatas. Warga juga terpaksa memutar ke arah Sukarame yang jarak tempuhnya sekitar lima kilometer,"tuturnya.
Di tempat yang sama, Staf Desa Mandala Haji Sutarya mengatakan, pihaknya sudah berupaya mengajukan proses perbaikan kepada Dinas Bina Marga agar jembatan segera diperbaiki.
"Namun, hingga kini kami masih juga menunggu kapan program perbaikan dilakukan karena pengajuan telah dilayangkan sejak lama begitu kejadian amblas jalan yang pertama," tuturnya.
Menurut dia, program perbaikan akan dilakukan pemerintah kabupaten. Di sisi lain, aparat desa juga berharap agar persoalan ini segera diselesaikan karena membuat warga khawatir. Terlebih, jika debit air di Sungai Citarum kembali tinggi.
"Pada dasarnya kami dari desa telah berupaya agar jembatan penghubung ini dapat segera dibenahi. Dan semoga saja dapat benar-benar direalisasikan dalam waktu dekat ini agar aktivitas warga tidak terganggu,"katanya.
Sementara itu, Kapolsek Pacet AKP Deden Saripin mengatakan, jajarannya meminta kepada warga agar berhati-hati saat melintasi jembatan sementara yang dibangun secara gotong royong oleh warga.
"Kami juga telah memasang rambu-rambu peringatan terkait rusaknya jembatan tersebut agar sementara tidak digunakan," ujarnya.
(lns)