TNI gelar pelatihan antisipasi konflik komunal di Maros
A
A
A
Sindonews.com - Untuk mengantisipasi terjadinya konflik sosial hingga bentrokan fisik pasca pemilihan umum, Kodim 1422 Maros melatih personelnya saat memberikan bantuan kepada Polri dalam mengatasi terjadinya konflik komunal di wilayahnya.
Danrem 141 Toddopuli Kolonel Kav. Purnomo Sidi, seusai membuka kegiatan yang berlangsung Senin (12/5/2014) menuturkan, pelatihan ini diharapkan dapat membantu pemerintah daerah dan Polri dalam hal mengantisipasi terjadinya konflik dan penanganan konflik di wilayah kerja masing- masing. Karena itu, seluruh jajaran Danramil terlibat pada kegiatan ini.
"Dengan pelatihan ini diharapkan seluruh jajaran Dandim di bawah Komando Danrem 142 Toddopuli, dapat menyelesaikan konflik yang ada di wilayah mulai dari merencanakan operasi, melaksanakan komando, dan pengendalian operasi," kata Purnomo.
Konsentrasi Latihan Posko 1 Kodim 1422 Maros, kata Purnomo, diarahkan pada peningkatan kemampuan komandan kodim beserta perwira staf terhadap pelaksanaan tugas operasi militer. Selain perang, dikhususkan pemberian bantuan personel kepada pemerintah daerah dan Polri dalam mengatasi terjadinya konflik komunal di wilayah.
Menurut dia, kegiatan ini sejalan dengan Undang Undang RI Nomor 7 Tahun 2012 tentang Penanganan Konflik Sosial dan Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2013 tentang Penanganan Gangguan Keamanan Dalam Negeri, yang menginstruksikan peningkatan efektivitas penanganan keamanan secara terpadu, membentuk tim terpadu pada tingkat pusat dan daerah, mengambil langkah langkah cepat dan tepat dan tegas, merespons dengan cepat dan menyelesaikan secara damai, serta memaksimalkan fungsi dan peran TNI.
Latihan seperti ini pertama kalinya dilakukan di wilayah Kodim Maros. Dalam waktu dekat akan menyusul untuk Kodim Takalar. "Melihat kondisi pasca pemilihan ini, kita tahu bersama bahwa wilayah Maros relatif lebih baik dan aman, konflik relatif kecil, tetapi bagaimana kita bisa mengantisipasi agar supaya konflik itu tidak terjadi," kata Purnomo.
Kepala Kepolisian Resort Maros AKBP CF. Hotman Sirait mengatakan, pemda adalah leading sector menggerakkan seluruh kekuatan, baik Polri maupun TNI, untuk menyisir dan mengamankan daerah yang konflik. "Pasca pemilihan umum ini, kondisi keamanan di Maros relatif masih dapat terkendali, konflik sosial belum kelihatan. Semoga saja hal ini dapat terkendali hingga kondisinya berakhir seperti hari-hari biasanya," kata Hotman
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Lindungan Masyarakat Kabupaten Maros Andi Bustam mengatakan, pemerintah daerah selalu mendukung seluruh kegiatan yang mengarah kepada keamanan dan ketertiban masyarakat agar pembangunan daerah bisa berjalan dengan baik sesuai visi misi pemerintah daerah. "Setiap saat pemerintah daerah siap mendukung setiap kegiatan yang dilaksanakan TNI dan Polri," kata Bustam.
Danrem 141 Toddopuli Kolonel Kav. Purnomo Sidi, seusai membuka kegiatan yang berlangsung Senin (12/5/2014) menuturkan, pelatihan ini diharapkan dapat membantu pemerintah daerah dan Polri dalam hal mengantisipasi terjadinya konflik dan penanganan konflik di wilayah kerja masing- masing. Karena itu, seluruh jajaran Danramil terlibat pada kegiatan ini.
"Dengan pelatihan ini diharapkan seluruh jajaran Dandim di bawah Komando Danrem 142 Toddopuli, dapat menyelesaikan konflik yang ada di wilayah mulai dari merencanakan operasi, melaksanakan komando, dan pengendalian operasi," kata Purnomo.
Konsentrasi Latihan Posko 1 Kodim 1422 Maros, kata Purnomo, diarahkan pada peningkatan kemampuan komandan kodim beserta perwira staf terhadap pelaksanaan tugas operasi militer. Selain perang, dikhususkan pemberian bantuan personel kepada pemerintah daerah dan Polri dalam mengatasi terjadinya konflik komunal di wilayah.
Menurut dia, kegiatan ini sejalan dengan Undang Undang RI Nomor 7 Tahun 2012 tentang Penanganan Konflik Sosial dan Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2013 tentang Penanganan Gangguan Keamanan Dalam Negeri, yang menginstruksikan peningkatan efektivitas penanganan keamanan secara terpadu, membentuk tim terpadu pada tingkat pusat dan daerah, mengambil langkah langkah cepat dan tepat dan tegas, merespons dengan cepat dan menyelesaikan secara damai, serta memaksimalkan fungsi dan peran TNI.
Latihan seperti ini pertama kalinya dilakukan di wilayah Kodim Maros. Dalam waktu dekat akan menyusul untuk Kodim Takalar. "Melihat kondisi pasca pemilihan ini, kita tahu bersama bahwa wilayah Maros relatif lebih baik dan aman, konflik relatif kecil, tetapi bagaimana kita bisa mengantisipasi agar supaya konflik itu tidak terjadi," kata Purnomo.
Kepala Kepolisian Resort Maros AKBP CF. Hotman Sirait mengatakan, pemda adalah leading sector menggerakkan seluruh kekuatan, baik Polri maupun TNI, untuk menyisir dan mengamankan daerah yang konflik. "Pasca pemilihan umum ini, kondisi keamanan di Maros relatif masih dapat terkendali, konflik sosial belum kelihatan. Semoga saja hal ini dapat terkendali hingga kondisinya berakhir seperti hari-hari biasanya," kata Hotman
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Lindungan Masyarakat Kabupaten Maros Andi Bustam mengatakan, pemerintah daerah selalu mendukung seluruh kegiatan yang mengarah kepada keamanan dan ketertiban masyarakat agar pembangunan daerah bisa berjalan dengan baik sesuai visi misi pemerintah daerah. "Setiap saat pemerintah daerah siap mendukung setiap kegiatan yang dilaksanakan TNI dan Polri," kata Bustam.
(zik)