Dinas Pertanian Sukabumi telusuri kelangkaan pupuk
A
A
A
Sindonews.com - Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi Sudrajat mengaku akan segera menelusuri kelangkaan pupuk di wilayah Selatan Sukabumi.
Menurutnya, ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan kelangkaan pupuk. Salah satunya, faktor kesalahan penghitungan masa tanam di kalangan petani.
"Kalau kondisi itu benar terjadi, tidak menutup kemungkinan akibat terjadinya kesalahan penghitungan. Misalnya saja penebaran benih dilakukan secara serempak lebih dini, sehingga permintaan pupuk melonjak dalam waktu yang bersamaan. Sementara, stok pupuk masih sangat terbatas karena belum memasuki musim tanam," ujarnya, Minggu (11/5/2014).
Diberitakan sebelumnya, peredaran pupuk urea di Kabupaten Sukabumi mengalami kelangkaan. Akibatnya, lebih dari 350 hektare lahan pesawahan terancam gagal panen karena telah melewati masa pemupukan tahap akhir sebelum memasuki masa panen.
Informasi yang dihimpun, kelangkaan pupuk jenis urea ini terjadi di wilayah Selatan Kabupaten Sukabumi. Para petani di daerah tersebut mengaku sudah satu bulan terakhir ini kesulitan mendapatkan pupuk urea bersubsidi. Meski tersedia di pengecer, jumlahnya sangat terbatas.
Kelangkaan juga telah memicu kenaikan harga hingga mencapai kurang lebih 70 persen dari harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp1.800 per kilogram. Daerah yang mengalami kelangkaan pupuk tersebut di antaranya Kecamatan Tegalbuleud dan Kecamatan Pabuaran.
Menurutnya, ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan kelangkaan pupuk. Salah satunya, faktor kesalahan penghitungan masa tanam di kalangan petani.
"Kalau kondisi itu benar terjadi, tidak menutup kemungkinan akibat terjadinya kesalahan penghitungan. Misalnya saja penebaran benih dilakukan secara serempak lebih dini, sehingga permintaan pupuk melonjak dalam waktu yang bersamaan. Sementara, stok pupuk masih sangat terbatas karena belum memasuki musim tanam," ujarnya, Minggu (11/5/2014).
Diberitakan sebelumnya, peredaran pupuk urea di Kabupaten Sukabumi mengalami kelangkaan. Akibatnya, lebih dari 350 hektare lahan pesawahan terancam gagal panen karena telah melewati masa pemupukan tahap akhir sebelum memasuki masa panen.
Informasi yang dihimpun, kelangkaan pupuk jenis urea ini terjadi di wilayah Selatan Kabupaten Sukabumi. Para petani di daerah tersebut mengaku sudah satu bulan terakhir ini kesulitan mendapatkan pupuk urea bersubsidi. Meski tersedia di pengecer, jumlahnya sangat terbatas.
Kelangkaan juga telah memicu kenaikan harga hingga mencapai kurang lebih 70 persen dari harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp1.800 per kilogram. Daerah yang mengalami kelangkaan pupuk tersebut di antaranya Kecamatan Tegalbuleud dan Kecamatan Pabuaran.
(zik)