RSHS belum pastikan kapan Puvelia diamputasi
A
A
A
Sindonews.com - Tim dokter Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) belum bisa memastikan kapan Puvelia Audriani Putri (5,5) akan diamputasi.
Tim masih harus membahasnya lebih lanjut sebelum memastikannya. Kepala Humas RSHS, Nurul Wulandhani, mengatakan dilihat dari kondisi fisik, Puvelia sudah siap untuk diamputasi. Tapi tim dokter tidak mau gegabah dan akan membahasnya lagi.
"Tim dokter harus memastikan dulu. Pasien harus kembali dicek lagi secara keseluruhan," kata Nurul, Kamis (8/5/2014).
Untuk mengamputasi Puvelia, pemeriksaan harus dilakukan dengan tepat dan menyeluruh. Sehingga amputasi yang dilakukan akan tepat dan berjalan sesuai harapan.
Disinggung bagian lengan mana yang akan diamputasi, Nurul juga belum bisa memastikan.
Secara umum, dua lengan Puvelia jaringannya sudah mati. Tapi amputasi bisa dilakukan pada kedua lengannya atau hanya salah satunya. Hal itu termasuk dalam salah satu pembahasan tim dokter.
"Mudah-mudahan secepatnya ada kepastian dari tim dokter," jelas Nurul. Untuk proses amputasi, ia mengatakan saat ini tidak ada kendala. Apalagi ayah Puvelia juga sudah memberikan persetujuan operasi.
Seperti diberitakan, Puvelia mengalami demam dan pada 19 Februari dibawa ke Klinik Eka Medika di Purwakarta. Saat itu ia didiagnosis menderita typus sehingga harus dirawat.
Puvelia sempat diinfus di lengan kanannya, tapi tak lama kemudian bengkak. Infus kemudian dicabut dan dipindahkan ke lengan kiri. Setelah tiga hari dirawat, Puvelia dibawa pulang.
Di rumah, dua lengannya membengkak bahkan ketika disentuh bocah itu tampak kesakitan.
Puvelia lalu dibawa lagi ke klinik pada 23 Februari, tapi kemudian dirujuk ke RSHS. Pada 24 Februari, balita lucu itu dibawa ke RSHS dan menjalani perawatan hingga kini.
Dua lengannya melepuh seperti bekas terbakar. Karena jaringan lengannya sudah mati, pergelangan tangan kiri Puvelia terlepas dengan sendirinya.
Tim masih harus membahasnya lebih lanjut sebelum memastikannya. Kepala Humas RSHS, Nurul Wulandhani, mengatakan dilihat dari kondisi fisik, Puvelia sudah siap untuk diamputasi. Tapi tim dokter tidak mau gegabah dan akan membahasnya lagi.
"Tim dokter harus memastikan dulu. Pasien harus kembali dicek lagi secara keseluruhan," kata Nurul, Kamis (8/5/2014).
Untuk mengamputasi Puvelia, pemeriksaan harus dilakukan dengan tepat dan menyeluruh. Sehingga amputasi yang dilakukan akan tepat dan berjalan sesuai harapan.
Disinggung bagian lengan mana yang akan diamputasi, Nurul juga belum bisa memastikan.
Secara umum, dua lengan Puvelia jaringannya sudah mati. Tapi amputasi bisa dilakukan pada kedua lengannya atau hanya salah satunya. Hal itu termasuk dalam salah satu pembahasan tim dokter.
"Mudah-mudahan secepatnya ada kepastian dari tim dokter," jelas Nurul. Untuk proses amputasi, ia mengatakan saat ini tidak ada kendala. Apalagi ayah Puvelia juga sudah memberikan persetujuan operasi.
Seperti diberitakan, Puvelia mengalami demam dan pada 19 Februari dibawa ke Klinik Eka Medika di Purwakarta. Saat itu ia didiagnosis menderita typus sehingga harus dirawat.
Puvelia sempat diinfus di lengan kanannya, tapi tak lama kemudian bengkak. Infus kemudian dicabut dan dipindahkan ke lengan kiri. Setelah tiga hari dirawat, Puvelia dibawa pulang.
Di rumah, dua lengannya membengkak bahkan ketika disentuh bocah itu tampak kesakitan.
Puvelia lalu dibawa lagi ke klinik pada 23 Februari, tapi kemudian dirujuk ke RSHS. Pada 24 Februari, balita lucu itu dibawa ke RSHS dan menjalani perawatan hingga kini.
Dua lengannya melepuh seperti bekas terbakar. Karena jaringan lengannya sudah mati, pergelangan tangan kiri Puvelia terlepas dengan sendirinya.
(sms)