Seorang bocah di Polman menderita gizi buruk

Kamis, 08 Mei 2014 - 20:13 WIB
Seorang bocah di Polman menderita gizi buruk
Seorang bocah di Polman menderita gizi buruk
A A A
Sindonews.com – Zahra, bocah 6 tahun di Kelurahan Sulewatang, Kecamatan Polewali, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar), terbaring lemah di sebuah kolong rumah kayu yang terletak di Lingkungan Conggo.

Bocah yang badannya terlihat hanya menyisakan tulang yang diperkirakan memiliki berat badan 2 kilogram ini terlihat pasrah. Berbicara pun tidak bisa. Dia hanya mampu menggerakkan tangannya secara pelan-pelan.

Fatimah, ibunda Zahra, mengatakan anaknya menderita gizi buruk sejak lahir pada 13 September 2008. Berbagai cara ia lakukan untuk menyembuhkan anak kedua dari tiga bersaudara itu. Bahkan, pernah mencoba berobat ke Puskesmas Polewali. Namun, hingga kini tidak ada perubahan.

Ironisnya, keberadaan bocah yang sedianya sudah duduk di kelas satu SD ini ternyata tidak pernah mendapatkan perhatian dari pemerintah. Meski sudah pernah melakukan pemeriksaan di puskesmas, namun tidak ada langkah nyata untuk mengatasi penderitaan Zahra. "Saya sudah pernah berobat ke puskesmas dua tahun lalu. Tapi, hanya diberikan obat. Setelah itu, tidak pernah lagi karena biaya juga tidak ada untuk kelanjutannya," kata Fatimah ketika ditemui wartawan, Kamis (8/5/2014).

Menurut Fatimah, selama enam tahun penderitaan yang dialami anak keduanya itu,dia hanya bisa memberikan susu sesekali. Selain itu, air biasa untuk melepas dahaga. "Kalau ada uang kasih minum susu, tapi kalau tidak ada terpaksa pakai air putih saja," tuturnya.

Fatimah sebenarnya pernah juga mengadukan penyakit yang diderita anaknya ke kantor kelurahan setempat. Namun, pihak kelurahan hanya mencatat. Buktinya, sampai sekarang, pemerintah juga seperti tidak mengetahui keadaan tersebut. "Ya, cuma pasrah saja dengan keadaan ini dan berbuat semampunya untuk melakukan pengobatan," jelasnya.

Sementara, Hamma, ayah Zahra, juga tidak bisa berbuat banyak untuk mengatasi penyakit anaknya. Untuk memenuhi kebutuhan gizi anaknya, ia hanya mengandalkan pekerjaannya sebagai tukang ojek. Selain itu, sesekali ia pergi memotong kayu jika ada permintaan.

Sekadar diketahui, Hamma dan Fatimah, bersama tiga anaknya hanya tinggal disebuah kolong rumah milik Becce, adik Hamma.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8300 seconds (0.1#10.140)