Warga lereng Merapi lakukan persiapan evakuasi
A
A
A
Sindonews.com - Pasca ditetapkannya status Gunung Merapi menjadi waspada oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta. Warga Tegalmulyo, Klaten, Jawa Tengah, terus melakukan persiapan bila Merapi sewaktu-waktu erupsi.
Salah satu tokoh masyarakat Tegalmulyo, Klaten,Jawa Tengah, Dariyono mengatakan persiapan yang terus dilakukan oleh pihaknya menyusul perubahaan status Gunung Merapi yaitu dengan melakukan pendataan warga yang memiliki armada yang bisa dipakai untuk evakuasi jika Merapi erupsi.
Sehingga, saat erupsi terjadi, warga tidak perlu kebingungan mencari armada untuk mengangkut ketempat pengungsian. Termasuk menyediakan masker dan keperluan untuk mengungsi.
"Kita sadar kalau Desa Tegalmulyo ini masuk ke dalam zona terkena erupsi. Jadi jauh-jauh hari sudah harus ada persiapan. Salah satunya mendata siapa saja yang punya armada cukup untuk mengangkut. Jadi pas erupsi,warga tidak usah bingung mencari kendaraan,"jelas Dariyono di Tegalmulyo, Klaten, Jawa Tengah, Kamis (1/5/2014).
Selain kendaraan, jumlah ibu hamil, Manula dan anak-anak yang menjadi perioritas utama saat evakuasi bila Merapi erupsi juga ikut didata. Selain mendata warga, hewan ternak juga didata.
Dari pendataan, di Desa Tegalmulyo tercatat ada tiga ribuan hewan ternak sapi yang dimiliki warga desa.
"Jika mendesak, nanti juga hewan-hewan ini akan turut dievakuasi. Pendataan ini dilakukan agar nantinya tidak ribet dan panik bila Merapi erupsi. Jadi sudah siap benar menuju pengungsian," paparnya.
Meski demikian, adanya perubahaan status Gunung Merapi ini tidak membuat warga panik. Mereka tetap melakukan aktivitas seperti biasannya, seperti mencari pakan hewan ternak hingga menggembalanya.
Meskipun suara gemuruh dari Gunung Merapi semakin sering terdengar, namun warga tetap berusaha tenang.
Untuk menambah rasa nyaman di warga, bila malam hari, warga berinisiatif menggelar ronda baik siang maupun malam. Sehingga dengan ronda ini, perkembangan Merapi bisa terpantau.
"Kami tetap memantau kondisi Merapi agar bisa dengan cepat diketahui dan disebarkan ke masyarakat," pungkasnya.
Salah satu tokoh masyarakat Tegalmulyo, Klaten,Jawa Tengah, Dariyono mengatakan persiapan yang terus dilakukan oleh pihaknya menyusul perubahaan status Gunung Merapi yaitu dengan melakukan pendataan warga yang memiliki armada yang bisa dipakai untuk evakuasi jika Merapi erupsi.
Sehingga, saat erupsi terjadi, warga tidak perlu kebingungan mencari armada untuk mengangkut ketempat pengungsian. Termasuk menyediakan masker dan keperluan untuk mengungsi.
"Kita sadar kalau Desa Tegalmulyo ini masuk ke dalam zona terkena erupsi. Jadi jauh-jauh hari sudah harus ada persiapan. Salah satunya mendata siapa saja yang punya armada cukup untuk mengangkut. Jadi pas erupsi,warga tidak usah bingung mencari kendaraan,"jelas Dariyono di Tegalmulyo, Klaten, Jawa Tengah, Kamis (1/5/2014).
Selain kendaraan, jumlah ibu hamil, Manula dan anak-anak yang menjadi perioritas utama saat evakuasi bila Merapi erupsi juga ikut didata. Selain mendata warga, hewan ternak juga didata.
Dari pendataan, di Desa Tegalmulyo tercatat ada tiga ribuan hewan ternak sapi yang dimiliki warga desa.
"Jika mendesak, nanti juga hewan-hewan ini akan turut dievakuasi. Pendataan ini dilakukan agar nantinya tidak ribet dan panik bila Merapi erupsi. Jadi sudah siap benar menuju pengungsian," paparnya.
Meski demikian, adanya perubahaan status Gunung Merapi ini tidak membuat warga panik. Mereka tetap melakukan aktivitas seperti biasannya, seperti mencari pakan hewan ternak hingga menggembalanya.
Meskipun suara gemuruh dari Gunung Merapi semakin sering terdengar, namun warga tetap berusaha tenang.
Untuk menambah rasa nyaman di warga, bila malam hari, warga berinisiatif menggelar ronda baik siang maupun malam. Sehingga dengan ronda ini, perkembangan Merapi bisa terpantau.
"Kami tetap memantau kondisi Merapi agar bisa dengan cepat diketahui dan disebarkan ke masyarakat," pungkasnya.
(sms)