3 titik pengungsian warga lereng Merapi disiapkan

Rabu, 30 April 2014 - 14:35 WIB
3 titik pengungsian...
3 titik pengungsian warga lereng Merapi disiapkan
A A A
Sindonews.com - Badan Penaggulangan Bencana daerah (BPBD) Kabupaten Klaten, saat ini telah menyiapkan tempat pengungsian bagi warga yang terdampak bencana gunung Merapi. Tempat itu disiapkan menyusul status aktif normal, menjadi waspada.

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Klaten, Joko Rukminto, menyebutkan saat ini ada tiga selter pengungsian yang sudah disiapkan oleh BPBD. Menurutnya tiga tempat itu, di antaranya berada di Desa Kebondalem Lor Kecamatan, Prambanan, Desa Menden, Kecamatan Kebonarum dan yang terakhir adalah selter pengungsian yang ada wilayah Demak Ijo.

Pihaknya menyebutkan tiga selter itu, menurutnya cukup layak untuk menampung warga yang tinggal di wilayah Kawasan Rawan Bencana (KRB) Gunung Merapi, seperti di Desa Balerante, Kemalang, dan Desa Sidorejo.

“Kapasitasnya setiap selter antara 1.000-2.000 jiwa, nanti bakal kita sesuaikan pada kondisi yang ada di lapangan,” jelas dia, Rabu (30/4/2014).

Selain itu lanjut Joko, pihaknya juga telah menyiapkan beberapa gedung alternatif seperti kantor desar dan gedung sekolah apabila jumlah pengungsi melebihi kapasitas.

Tidak hanya itu, pihaknya juga bakal menyiapkan tim tanggap bencana gunung Merapi dalam waktu dekat ini. Dalam tim tanggap bencana itu, nantinya akn terdiri dari anggota Search And Rescue (SAR), tim kesehatan, tim medis dan juga unsur TNI dan Polri. Tidak hanya itu pihaknya juga bakal mengikutsertakan komunitas relawan yang ada di Klaten untuk ikut membantu proses evakuasi jika terjadi letusan merapi.

Dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan simulasi dan juga pengenalan medan lapangan bagi para anggota baru. Dengan simulasi dan pengenalan medan itu, nantinya jika merapi Meletus mereka akan siap sesuai dengan tugas masing-masing. “Kita akan segera kumpulkan tim tanggap bencana secepat mungkin agar mereka bisa bekerja dalam waktu dekat,” tegasnya.

Camat Kemalang, Bambang Haryoko, menyebutkan pasca ditetapkannya status waspada, gunung teraktif di Indonesia itu mengeluarkan suara gemuruh dan juga dentuman beberapa kali. Dentuman itu menurutnya sangat keras dan terdengar hingga jarak enam sampai delapan kilometer.

Dengan kondisi itu masyarakat di wilayah Kemalang, mulai meningkatkan kewaspadaan dan mengamati secara seksama gunung tersebut.

Semenatara itu, Koordinator Radio Komunitas Merapi, Sukiman Mohtar Pratomo, mengatakan warga di lereng Merapi saat ini mulai bersiaga dengan cara bergiliran baik siang maupun malam.

Hal itu dilakukan agar nantinya saat Merapi meningkat aktivitasnya, warga dapat bersiap dan bisa menyebarkan informasi kepada warga lainnya secara cepat. Dengan cara itu, nantinya hal-hal yang tidak diinginkan bisa diminimalisasi.
(lns)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8683 seconds (0.1#10.140)