Sebab penembakan anggota Paskhas TNI AU
A
A
A
Sindonews.com - Kasus penembakan anggota TNI AU dari Bataliyon Ko Sarotama 468 Paskhas asal Jawa (Cirebon) Pratu Wardeni, oleh anggota Brimob Briptu AS, ternyata berlatar perselisihan keduanya akibat minuman keras.
"Kasus tersebut bermula dari pasar malam dua hari yang lalu yang dimungkinkan dalam pengaruh minuman keras, di mana anggota bertengkar," ujar Kabid Humas Polda Papua Kombes Polisi Sulistyo Pudjo, kepada wartawan, Minggu (27/4/2014).
Perselihan itu terjadi sekira dua hari yang lalu, di pasar malam, tempat perjudian bola guling, Jalan Bosnik Raya Biak Numfor, Papua. Usai perselisihan kedua anggota tersebut, pihaknya sudah melakukan antisipasi.
"Kami sudah melakukan pembicaraan dengan para pimpinan kedua anggota tersebut, yaitu kapolres atau Komandan Brimob Biak dengan rekan TNI AU," jelasnya.
Namun, tanpa ada perintah, keduanya bertemu kembali di pasar malam. Dalam pertemuan itu, keduanya diduga telah siap untuk berkelahi dan membawa senjata masing-masing. Dalam perkelahian itu, Briptu AS kena tusuk, sedang Pratu Wardeni tewas tertembak. Kepala bagian belakangnya tertembus peluru hingga ke dahi.
"Anggota TNI AU Pratu W meninggal dunia terkena tembakan dan anggota Brimob Briptu AS terluka di kepala dan tangan, terkena alat tajam," tukasnya.
Sebelumnya diberitakan, anggota TNI AU dari Bataliyon Ko Sarotama 468 Paskhas asal Jawa (Cirebon) Pratu Wardeni, tewas ditembak, di pasar malam, tempat perjudian bola guling, Jalan Bosnik Raya Biak Numfor, Papua.
"Kasus tersebut bermula dari pasar malam dua hari yang lalu yang dimungkinkan dalam pengaruh minuman keras, di mana anggota bertengkar," ujar Kabid Humas Polda Papua Kombes Polisi Sulistyo Pudjo, kepada wartawan, Minggu (27/4/2014).
Perselihan itu terjadi sekira dua hari yang lalu, di pasar malam, tempat perjudian bola guling, Jalan Bosnik Raya Biak Numfor, Papua. Usai perselisihan kedua anggota tersebut, pihaknya sudah melakukan antisipasi.
"Kami sudah melakukan pembicaraan dengan para pimpinan kedua anggota tersebut, yaitu kapolres atau Komandan Brimob Biak dengan rekan TNI AU," jelasnya.
Namun, tanpa ada perintah, keduanya bertemu kembali di pasar malam. Dalam pertemuan itu, keduanya diduga telah siap untuk berkelahi dan membawa senjata masing-masing. Dalam perkelahian itu, Briptu AS kena tusuk, sedang Pratu Wardeni tewas tertembak. Kepala bagian belakangnya tertembus peluru hingga ke dahi.
"Anggota TNI AU Pratu W meninggal dunia terkena tembakan dan anggota Brimob Briptu AS terluka di kepala dan tangan, terkena alat tajam," tukasnya.
Sebelumnya diberitakan, anggota TNI AU dari Bataliyon Ko Sarotama 468 Paskhas asal Jawa (Cirebon) Pratu Wardeni, tewas ditembak, di pasar malam, tempat perjudian bola guling, Jalan Bosnik Raya Biak Numfor, Papua.
(san)