1 warga tewas tertimbun longsor
1 warga tewas tertimbun longsor
A
A
A
Sindonews.com - Tebing setinggi 15 meter runtuh menimpa tembok pabrik es di Dusun Mrasih, Desa Kemiri, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto. Akibatnya satu warga tewas tertimbun reruntuhan tebing dan tembok pabrik tersebut.
Informasi dari warga sekitar, longsor terjadi Rabu 23 April 2014 sekitar pukul 17.00 WIB. Sebelum longsor terjadi, hujan deras mengguyur wilayah yang berada di lereng gunung dan di sekitari tebing itu. Tebing longsor terjadi tepat di samping kiri bangunan pabrik es batu milik Habib Muksin.
Sucipto, salah satu warga mengungkapkan, saat longsor terjadi, di dalam pabrik yang berada di ujung kampung itu terdapat empat warga yang sedang melakukan perbaikan pipa. Mereka adalah Langgeng, Heriyanto, Jumain dan Slamet Riyanto.
”Bukan pekerja. Mereka sedang memperbaiki pipa. Saat kejadian, mereka sedang mengelas pipa. Mungkin ada yang bocor,” kata Sucipto, Kamis (24/4/2014).
Menurutnya, dari keterangan salah satu korban tersebut, longsor terjadi tanpa ada tanda-tanda.
Mereka tak mendengar adanya peringatan tebing yang bakal longsor karena suara hujan yang menggemuruh. Begitu longsoran tebing menerjang sisi kiri tembok pabrik, orang-orang di dalam pabrik langsung menyelamatkan diri. ”Tiga orang berhasil menyelamatkan diri begitu ada suara tebing runtuh,” ujarnya.
Langgeng, Heriyanto dan Jumain berhasil lolos dari maut setelah berlari dan menjauh dari tembok pabrik yang runtuh. Sementara ironis, Slamet Riyanto yang sedang mengelas pipa, tak bisa berkutik menyelamatkan diri.
”Tak bisa lari karena tersendat selang las. Dia kejatuhan reruntuhan tembok dan tebing,” tukasnya.
Sementara dari pengamatan di lokasi kejadian, kondisi tembok pabrik memang menempel dengan tebing. Runtuhan tebing itu menghantam seluruh tembok pabrik sisi kiri.
Bekas reruntuhan tebing itu bahkan memasuki bagian dalam pabrik dan merusak sejumlah peralatan pabrik. Kondisi bangunan pabrik sendiri memang terlihat sudah lapuk dimakan usia.
Informasi dari warga sekitar, longsor terjadi Rabu 23 April 2014 sekitar pukul 17.00 WIB. Sebelum longsor terjadi, hujan deras mengguyur wilayah yang berada di lereng gunung dan di sekitari tebing itu. Tebing longsor terjadi tepat di samping kiri bangunan pabrik es batu milik Habib Muksin.
Sucipto, salah satu warga mengungkapkan, saat longsor terjadi, di dalam pabrik yang berada di ujung kampung itu terdapat empat warga yang sedang melakukan perbaikan pipa. Mereka adalah Langgeng, Heriyanto, Jumain dan Slamet Riyanto.
”Bukan pekerja. Mereka sedang memperbaiki pipa. Saat kejadian, mereka sedang mengelas pipa. Mungkin ada yang bocor,” kata Sucipto, Kamis (24/4/2014).
Menurutnya, dari keterangan salah satu korban tersebut, longsor terjadi tanpa ada tanda-tanda.
Mereka tak mendengar adanya peringatan tebing yang bakal longsor karena suara hujan yang menggemuruh. Begitu longsoran tebing menerjang sisi kiri tembok pabrik, orang-orang di dalam pabrik langsung menyelamatkan diri. ”Tiga orang berhasil menyelamatkan diri begitu ada suara tebing runtuh,” ujarnya.
Langgeng, Heriyanto dan Jumain berhasil lolos dari maut setelah berlari dan menjauh dari tembok pabrik yang runtuh. Sementara ironis, Slamet Riyanto yang sedang mengelas pipa, tak bisa berkutik menyelamatkan diri.
”Tak bisa lari karena tersendat selang las. Dia kejatuhan reruntuhan tembok dan tebing,” tukasnya.
Sementara dari pengamatan di lokasi kejadian, kondisi tembok pabrik memang menempel dengan tebing. Runtuhan tebing itu menghantam seluruh tembok pabrik sisi kiri.
Bekas reruntuhan tebing itu bahkan memasuki bagian dalam pabrik dan merusak sejumlah peralatan pabrik. Kondisi bangunan pabrik sendiri memang terlihat sudah lapuk dimakan usia.
(sms)