Polisi hutan kritis diserang komodo
A
A
A
Sindonews.com - Seorang polisi hutan mengalami luka cukup serius, akibat diserang seekor komodo, saat sedang berjaga di Taman Nasional Komodo. Tarzan (47), polisi hutan yang menjadi korban serangan hewan purba itu kini dirawat di RS Sanglah Denpasar, Bali.
"Urat nadi kaki kanannya putus dan harus dioperasi," ujar Siti Nur, istri Tarzan, di RS Sanglah, Senin (21/4/2014).
Siti mengisahkan, musibah itu terjadi saat suaminya memberi makan rusa, di kawasan Pos Jagawana Loh Baru, selatan Pulau Rinca, kawasan Taman Nasional Komodo, Minggu 20 April 2014.
Tanpa diduga, seekor komodo berukuran sedang tiba-tiba datang menyerang dan menggigit betis kaki kanannya. Tarzan pun terjatuh dan sempat memukul reptil itu dengan ember yang digunakan untuk memberi makan rusa, hingga akhirnya komodo itu pergi.
Meski terluka, Tarzan masih sempat berjalan menaiki tangga pos dan meminta bantuan. "Komodo itu menggigit bapak sekitar lima menit. Lukanya cukup dalam, dan banyak darah keluar," tutur Siti menirukan cerita suaminya.
Tarzan lalu dilarikan ke Puskesmas Labuan Bajo mengunakan speed boat. Namun karena tidak ada dokter spesialis bedah dan fasilitas operasi, dia kemudian diterbangkan ke Bali.
"Kita hanya berikan suntikan antibiotik dan jahit lukanya untuk menghentikan pendarahan," ujar Kelana, petugas Puskesmas Labuan Bajo yang ikut mengantar ke RS Sanglah.
Siti menambahkan, musibah itu baru pertama kali terjadi, meski suaminya sudah bekerja sejak 27 tahun di Taman Nasional Komodo. "Hampir tiap hari bapak melakukan pekerjaan ini, tapi tidak pernah ada kejadian sampai seperti ini," ungkapnya.
Kadek Nariyanta, Humas RS Sanglah mengatakan, pihaknya telah melakukan tindakan medis berupa operasi repair tendon untuk menyambung urat nadi pasien yang putus akibat gigitan komodo. "Kini pasien dalam masa observasi di salah satu rumah sakit," tukasnya.
"Urat nadi kaki kanannya putus dan harus dioperasi," ujar Siti Nur, istri Tarzan, di RS Sanglah, Senin (21/4/2014).
Siti mengisahkan, musibah itu terjadi saat suaminya memberi makan rusa, di kawasan Pos Jagawana Loh Baru, selatan Pulau Rinca, kawasan Taman Nasional Komodo, Minggu 20 April 2014.
Tanpa diduga, seekor komodo berukuran sedang tiba-tiba datang menyerang dan menggigit betis kaki kanannya. Tarzan pun terjatuh dan sempat memukul reptil itu dengan ember yang digunakan untuk memberi makan rusa, hingga akhirnya komodo itu pergi.
Meski terluka, Tarzan masih sempat berjalan menaiki tangga pos dan meminta bantuan. "Komodo itu menggigit bapak sekitar lima menit. Lukanya cukup dalam, dan banyak darah keluar," tutur Siti menirukan cerita suaminya.
Tarzan lalu dilarikan ke Puskesmas Labuan Bajo mengunakan speed boat. Namun karena tidak ada dokter spesialis bedah dan fasilitas operasi, dia kemudian diterbangkan ke Bali.
"Kita hanya berikan suntikan antibiotik dan jahit lukanya untuk menghentikan pendarahan," ujar Kelana, petugas Puskesmas Labuan Bajo yang ikut mengantar ke RS Sanglah.
Siti menambahkan, musibah itu baru pertama kali terjadi, meski suaminya sudah bekerja sejak 27 tahun di Taman Nasional Komodo. "Hampir tiap hari bapak melakukan pekerjaan ini, tapi tidak pernah ada kejadian sampai seperti ini," ungkapnya.
Kadek Nariyanta, Humas RS Sanglah mengatakan, pihaknya telah melakukan tindakan medis berupa operasi repair tendon untuk menyambung urat nadi pasien yang putus akibat gigitan komodo. "Kini pasien dalam masa observasi di salah satu rumah sakit," tukasnya.
(san)