Massa bentrok dengan geng motor, 1 kendaraan dibakar
A
A
A
Sindonews.com - Sejumlah warga Kota Makassar terlibat bentrok dengan anggota geng motor di jalan Toddopuli II. Akibatnya satu kendaraan milik geng motor berupa Honda Beat DD 8304 JZ, dibakar massa.
Aksi yang dilakukan warga pada Rabu 16 April 2014 malam ini dipicu penyerangan oleh empat anggota geng motor di Toddopuli II dengan menggunakan busur.
Namun, pemuda Jalan Toddopuli II melakukan perlawanan serta mengejar geng motor tersebut keluar.
Sehingga salah satu geng motor terjatuh dan meninggalkan sepeda motornya lalu kemudian dibakar. Sementara pemilik kendaraan berhasil melarikan diri.
Polisi yang tiba di lokasi pun melakukan pengejaran dan berhasil menangkap tiga pelaku. Ironisnya, saat diamankan di Mapolsekta Panakukkang, ketiganya masih berstatus pelajar yakni Fs (16), An (15), Dk (16).
Kapolsekta Panakukkang, Kompol Trihambodo, mengatakan aksi pembakaran motor diduga milik pelaku dilakukan oleh warga karena para pemuda setempat diserang oleh anggota geng motor tersebut.
Anggota kepolisian yang melakukan mobile mendapat laporan dan langsung ke Tempat Kejadian Perkara (TKP).
"Pelaku diduga mengetahui jika polisi tidak ada di lokasi dan langsung menyerang, anggota kita juga tidak melakukan penjagaan 24 jam disana" kata Trihambodo yang dihubungi lewat ponselnya, Kamis, (17/4/2014).
Terpisah pengamat hukum dari Universitas Negeri Makassar (UNM), Hery Tahir, sebelumnya meminta jika kasus geng motor ini harus diberantas. Kendati masih anak dibawah umur tetapi perbuatannya seperti orang dewasa.
Kasus geng motor yang meresahkan dan bersifat horizontal diperlukan pengamanan ekstra dan meminta bantuan kepada TNI.
"Sudah sepatutnya TNI dilibatkan dalam memberantas geng motor, jika kepolisian tidak mampu memberikan keamanan terhadap masyarakat," kata Hery yang juga dosen UNM.
Aksi yang dilakukan warga pada Rabu 16 April 2014 malam ini dipicu penyerangan oleh empat anggota geng motor di Toddopuli II dengan menggunakan busur.
Namun, pemuda Jalan Toddopuli II melakukan perlawanan serta mengejar geng motor tersebut keluar.
Sehingga salah satu geng motor terjatuh dan meninggalkan sepeda motornya lalu kemudian dibakar. Sementara pemilik kendaraan berhasil melarikan diri.
Polisi yang tiba di lokasi pun melakukan pengejaran dan berhasil menangkap tiga pelaku. Ironisnya, saat diamankan di Mapolsekta Panakukkang, ketiganya masih berstatus pelajar yakni Fs (16), An (15), Dk (16).
Kapolsekta Panakukkang, Kompol Trihambodo, mengatakan aksi pembakaran motor diduga milik pelaku dilakukan oleh warga karena para pemuda setempat diserang oleh anggota geng motor tersebut.
Anggota kepolisian yang melakukan mobile mendapat laporan dan langsung ke Tempat Kejadian Perkara (TKP).
"Pelaku diduga mengetahui jika polisi tidak ada di lokasi dan langsung menyerang, anggota kita juga tidak melakukan penjagaan 24 jam disana" kata Trihambodo yang dihubungi lewat ponselnya, Kamis, (17/4/2014).
Terpisah pengamat hukum dari Universitas Negeri Makassar (UNM), Hery Tahir, sebelumnya meminta jika kasus geng motor ini harus diberantas. Kendati masih anak dibawah umur tetapi perbuatannya seperti orang dewasa.
Kasus geng motor yang meresahkan dan bersifat horizontal diperlukan pengamanan ekstra dan meminta bantuan kepada TNI.
"Sudah sepatutnya TNI dilibatkan dalam memberantas geng motor, jika kepolisian tidak mampu memberikan keamanan terhadap masyarakat," kata Hery yang juga dosen UNM.
(sms)