Juru kunci : Letusan Merapi bisa diprediksi

Jum'at, 04 April 2014 - 17:05 WIB
Juru kunci : Letusan Merapi bisa diprediksi
Juru kunci : Letusan Merapi bisa diprediksi
A A A
Sindonews.com - Juru kunci Gunung Merapi Mas Bekel Anom Suraksosihono menyatakan, erupsi atau letusan Gunung Merapi secara dahsyat bisa diprediksi. "Itu (erupsi) kan bisa diprediksi kapan akan meletus," tuturnya, Jumat (4/4/2014).

Menurut pria yang akrab dipanggil Mas Asih ini, warga sekitar Merapi memang sering merasakan ada gempa yang bersumber dari perut bumi. Namun, hal itu tidak membuat warga khawatir.

"Itu (gempa vulkanik) sudah biasa dirasakan warga sekitar," ungkap abdi dalam Keraton Yogyakarta Hadiningrat ini.

Namun, kata putra alm Mbah Maridjan ini, warga diimbau tetap waspada dengan apa yang terjadi di Merapi walaupun warga sudah memahami, jika terjadi erupsi pasti melalui proses seperti peningkatan aktivitas Merapi.

Sejauh ini, kata dia, Merapi hanya mengeluarkan gas saja tidak disertai dengan awan panas.

Sementara itu menurut Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, Subandriyo, gempa tektonik di sejumlah wilayah seperti di Malang dan Nglipar Gunungkidul, memang diikuti dengan gempa vulkanik beberapa jam sesudahnya di perut Gunung Merapi.

Namun, gempa tektonik tersebut bukan menjadi penyebab terjadinya gempa vulkanik Merapi.

"Gempa tektonik itu hanya mempercepat proses hembusan atau letusan minor, bukan satu-satunya penyebab," ungkapnya.

Subandriyo mengatakan, ada maupun tidak ada gempa tektonik, perut Merapi terus memproduksi gas.

"Lubang gunung yang kecil, menyebabkan gas jenuh. Ada gempa tektonik, semakin mempercepat proses hembusan gas tersebut keluar," jelasnya.

Subandriyo menegaskan, dengan gambaran kondisi Merapi tersebut, sekaligus mematahkan pandangan siklus Merapi yang empat tahun sekali meletus. "Jadi siklus Merapi meletus tiap empat tahun, itu tidak benar," ungkapnya.

Baca juga :
Merapi belum siap meletus secara dahsyat
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.3141 seconds (0.1#10.140)