Kesadaran warga lereng Merapi meningkat
A
A
A
Sindonews.com - Kesadaran warga di lereng Merapi, Kabupaten Klaten, akan bahaya letusan gunung Merapi, mulai mengalami peningkatan. Hal ini berbanding terbalik dengan yang terjadi, sata erupsi besar 2010 silam.
Camat kemalang Bambang Haryoko menyebutkan, saat 2010 lalu, pihak Tim Search and Rescue dan Pemerintah Kabupaten Klaten, sangat kesulitan mengevakuasi warga yang tinggal di lereng Merapi, seperti di Desa Kemalang, Sidorejo dan Balerante.
Saat itu, petugas harus memaksa warga sekitar untuk menyelamatkan diri agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Akan tetapi, setelah tiga tahun berlalu, kondisi itu berangsur-angsur berubah. Menurutnya, saat ini warga di sekitar Merapi sangat tanggap akan bencana yang bakal menimpa mereka.
“Setiap ada aktifitas apapun, para relawan akan menyampaikan melalui radio dan langsung sampai kepada warga,” ucap pria yang juga menjadi pengasuh relawan Induk Balerante tersebut, Selasa (1/4/2014).
Banyaknya warga yang menukarkan sebagian ternak mereka dengan sepeda motor ataupun kendaraan bak terbuka menjadi bukti perubahan itu. Kendaraan itu, menurutnya dipakai masyarakat, untuk berjaga-jaga jika Merapi beraktifitas lagi.
"Selain itu, warga di lereng gunung juga mulai banyak yang memiliki radio komunikasi HT untuk penyebaran informasi mengenai kebencanaan Merapi," ungkapnya.
Radio komunikasi itu, menurutnya sangatlah berdampak positif bagi warga. Pasalnya, setiap harinya warga yang ada di lereng Merapi diberikan pengetahuan-pengetahuan tanggap bencana oleh pihak SAR.
Dengan radio komunikasi itu, masyarakat bisa memantau dengan cepat aktiftas yang terjadi di gunung paling aktif di Indonesia itu.
Bambang menyebutkan, puncak dari peningkatan kesadaran masyarakat itu terjadi pada letusan kecil Merapi, Kamis pekan lalu. Menurutnya, saat itu lebih dari 90 persen warga mengungsi secara mandiri tanpa harus dipaksa oleh pemerintah maupun pihak relawan. “Sudah cukup baik dan mereka langsung mengungsi begitu merapi beraktifitas,” terangnya.
Sementara itu, Pejabat Humas Basarnas Pos Surakarta Yohan Tri Anggoro membenarkan meningkatnya kesadaran warga lereng Merapi itu. Menurutnya pada letusan kecil Kamis kemarin, seluruh warga sudah mulai mengungsi sebelum Tim SAR mendatangi rumah-rumah mereka.
Camat kemalang Bambang Haryoko menyebutkan, saat 2010 lalu, pihak Tim Search and Rescue dan Pemerintah Kabupaten Klaten, sangat kesulitan mengevakuasi warga yang tinggal di lereng Merapi, seperti di Desa Kemalang, Sidorejo dan Balerante.
Saat itu, petugas harus memaksa warga sekitar untuk menyelamatkan diri agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Akan tetapi, setelah tiga tahun berlalu, kondisi itu berangsur-angsur berubah. Menurutnya, saat ini warga di sekitar Merapi sangat tanggap akan bencana yang bakal menimpa mereka.
“Setiap ada aktifitas apapun, para relawan akan menyampaikan melalui radio dan langsung sampai kepada warga,” ucap pria yang juga menjadi pengasuh relawan Induk Balerante tersebut, Selasa (1/4/2014).
Banyaknya warga yang menukarkan sebagian ternak mereka dengan sepeda motor ataupun kendaraan bak terbuka menjadi bukti perubahan itu. Kendaraan itu, menurutnya dipakai masyarakat, untuk berjaga-jaga jika Merapi beraktifitas lagi.
"Selain itu, warga di lereng gunung juga mulai banyak yang memiliki radio komunikasi HT untuk penyebaran informasi mengenai kebencanaan Merapi," ungkapnya.
Radio komunikasi itu, menurutnya sangatlah berdampak positif bagi warga. Pasalnya, setiap harinya warga yang ada di lereng Merapi diberikan pengetahuan-pengetahuan tanggap bencana oleh pihak SAR.
Dengan radio komunikasi itu, masyarakat bisa memantau dengan cepat aktiftas yang terjadi di gunung paling aktif di Indonesia itu.
Bambang menyebutkan, puncak dari peningkatan kesadaran masyarakat itu terjadi pada letusan kecil Merapi, Kamis pekan lalu. Menurutnya, saat itu lebih dari 90 persen warga mengungsi secara mandiri tanpa harus dipaksa oleh pemerintah maupun pihak relawan. “Sudah cukup baik dan mereka langsung mengungsi begitu merapi beraktifitas,” terangnya.
Sementara itu, Pejabat Humas Basarnas Pos Surakarta Yohan Tri Anggoro membenarkan meningkatnya kesadaran warga lereng Merapi itu. Menurutnya pada letusan kecil Kamis kemarin, seluruh warga sudah mulai mengungsi sebelum Tim SAR mendatangi rumah-rumah mereka.
(san)