DPRD Purwakarta panggil pengelola Klinik Eka Medika

Selasa, 25 Maret 2014 - 16:59 WIB
DPRD Purwakarta panggil pengelola Klinik Eka Medika
DPRD Purwakarta panggil pengelola Klinik Eka Medika
A A A
Sindonews.com - Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Purwakarta siang tadi memanggil pengelola Klinik Eka Medika, untuk meminta klarifikasi terkait adanya dugaan malapraktik terhadap Pufelia Audriani Putri (5,5) yang kedua tangannya melepuh seperti terbakar. Saat ini Pufelia dirawat di Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung.

Selain pengelola klinik, Komisi IV juga memanggil sejumlah pihak terkait, di antaranya, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Purwakarta dan UPTD Puskesmas Kecamatan Plered.

Ketua Komisi IV DPRD Purwakarta, Dian Kencana mengungkapkan hasil dalam pertemuan tersebut pihaknya menyimpulkan, antara UPTD Puskesmas dan Klinik Eka Medika kurang koordinasi. Pasalnya, Klinik tersebut berani melakukan rawat inap pada pasien.

“Padahal, menurut ketentuan klinik itu hanya boleh melakukan rawat jalan, bukan rawat inap. Tapi, pada kenyataannya klinik tersebut malah melakukan rawat inap terhadap pasien,” ujar Dian, Selasa (25/3/2014).

Seharusnya, lanjut dia, klinik jangan melakukan tindakan di luar kemampuan. Jika peruntukannya hanya sebatas rawat jalan, tindakan itu saja yang harus dilakukan. Dengan kata lain, apabila ada pasien yang harus dilakukan tindakan di luar kemampuan klinik, segera dirujuk ke puskesmas atau rumah sakit yang ada.

Untuk itu, pihaknya mendesak supaya dinas terkait segera membentuk Tim investigasi untuk melakukan penelitian atas apa yang terjadi pada Pufelia. Supaya, dalam kasus Pufelia ini bisa diketahui apakah penyakit biasa atau akibat korban malapraktik.

"Jika ini malapraktik tentunya ada proses hukum yang harus berjalan. Tapi mudah-mudahan tidak. Yang terpenting jangan sampai kasus ini terulang kembali apalagi menimpa anak-anak. Kami berharap, dalam kasus Pufelia ini segera diketemukan penyebabnya,"tegas Dian.

Sementara itu, pihak klinik Eka Medika enggan memberikan komentar apapun terkait kedatangganya ke DPRD. Bahkan, saat sejumlah wartawan hendak konfirmasi, pengelola klinik itu malah terburu-buru memasuki mobilnya.

Ditempat sama, Kepala Dinas Kesehatan Purwakarta, dr Anne Hediana Koesoemah mengaku pihaknya telah beberapa kali melayangkan surat panggilan kepada dokter yang menangani Pufelia. Namun, hingga kini dokter tersebut tidak datang, dengan alasan masih berada di luar kota.

“Kami sudah layangkan dua kali panggilan. Tapi, hingga kini belum ada tanggapan dari yang bersangkutan,”ujar Anne.

Selain itu, pihaknya pun telah menurunkan tim ke lapangan guna melakukan penelitian. Sejauh ini, pihaknya pun mengakui jika klinik tersebut kurang koordinasi dengan UPTD Puskesmas setempat.

Ditanya mengenai dugaan malprekatek sendiri, dirinya belum bisa menyimpulkan. Karena, harus melalui penilitian yang lebih jauh. Untuk sementara, saat ini dinas telah menutup klinik itu untuk melakukan penelitian dan investigasi. “Kami sudah menutup sementara klinik itu sejak akhir pekan kemari,”pungkasnya.

Diketahui, penyakit yang dialami Pufelia berawal dari demam dan pada 19 Februari dibawa ke Klinik Eka Medika yang beralamat di Jalan Raya Warungkandang, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta.

Saat itu dia didiagnosa menderita tipus sehingga harus dirawat. Pufelia sempat diinfus di lengan kanannya, tapi tak lama ke mudian bengkak. Menurut keluarga Pufilia Jarum infus kemudian dicabut dan dipindahkan ke lengan kiri.

Setelah tiga hari dirawat, Pufelia dibawa pulang hingga. Namun kondisinya semakin parah akhirnya di larikan ke Rumah Sakit Hasan Sandikin Bandung karena kedua tangannya memlepuh seprti terbakar.

Baca juga:
Ini jenis bakteri penyakit Pufelia
(lns)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4355 seconds (0.1#10.140)